Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan demi meminimalisir potensi kebakaran selama musim kemarau tahun ini.
“Pada situasi sekarang patut waspada karena angin kencang dan suhu panas, sehingga masyarakat diminta untuk tidak membakar sampah sembarangan karena berisiko menimbulkan kebakaran,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Damkar Kota Kupang Fritz Kodji di Kupang, Rabu.
Hal ini ia sampaikan berkaitan dengan kasus kebakaran selama tiga bulan terakhir pada musim kemarau yang didominasi oleh kebakaran rumput atau lahan kosong.
Berdasarkan data Damkar Kota Kupang, tercatat sebanyak 30 kasus kebakaran pada Juni 2025, meningkat menjadi 47 kasus pada Juli, dan hingga Agustus sudah terjadi 24 kasus kebakaran.
“Rata-rata per bulan sekitar 20-an kali kebakaran yang disebabkan oleh rumput kering,” kata dia.
Menurut Fritz, selain karena faktor alam seperti gesekan panas pada pohon kering, sebagian besar kebakaran itu terjadi karena kelalaian manusia seperti membuang puntung rokok maupun kebiasaan membakar sampah di lahan kosong tanpa pengawasan.
“Masyarakat sebaiknya tidak membakar sampah tanpa pengawasan dan seharusnya membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan di RT/RW setempat,” kata dia.
Ia juga mengimbau warga untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar sebagai upaya preventif.
“Warga yang tinggal di pemukiman dekat lahan kosong diimbau untuk membersihkan rumput di sekitarnya agar dapat memutus potensi jalur api,” ujarnya.
Selain imbau, Damkar Kota Kupang turut memberikan edukasi kepada masyarakat terkait simulasi pencegahan dan penanganan kebakaran.
“Tahun ini kami sudah melaksanakan sosialisasi di Kelurahan Kelapa Lima, Kelurahan Fatubesi, dan Kelurahan Oebobo,” katanya.
Diketahui, sejak Januari hingga Agustus telah terjadi 122 kejadian kebakaran di Kota Kupang dengan nilai kerugian materi sekitar Rp4 miliar lebih.

