Kupang, NTT (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama UNICEF memberikan orientasi kepada 200 guru PAUD untuk peningkatan kapasitas deteksi dini dan rujukan anak wasting (gizi kurang dan gizi buruk).
“Kegiatan kolaborasi ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi 200 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Kupang dalam melaksanakan PAUD Peduli Wasting,” kata Ketua TP PKK Provinsi NTT Mindriyati Astiningsih Laka Lena, di Kupang, NTT, Rabu.
Ia menjelaskan, TP PKK NTT yang didukung lembaga dunia untuk anak, UNICEF Perwakilan NTB dan NTT, berupaya meningkatkan kapasitas guru PAUD sehingga dapat memberi pengetahuan dan pemahaman kepada murid dan orang tua agar memperhatikan asupan gizi dalam konsumsi makanan sehari-hari dan aktif melakukan deteksi dini serta rujukan anak yang berisiko wasting.
Provinsi NTT merupakan provinsi dengan prevalensi wasting tertinggi di Indonesia, data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan prevalensi wasting pada balita di NTT sebesar 12,3 persen. Prevalensi balita gizi buruk sebesar 3,6 persen dengan estimasi beban kasus tahunan dihitung berdasarkan prevalensi gizi buruk SSGI 2024 ini sebesar 39 ribu kasus per tahun
“Untuk itu, penanganan kasus wasting memerlukan pendekatan terintegrasi melibatkan pemerintah, masyarakat, serta program intervensi Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) dan peningkatan gizi yang fokus pada peningkatan asupan dan kesehatan anak,” katanya.
Ia menambahkan program orientasi tersebut difokuskan pada deteksi dini dan rujukan balita wasting, kelas pengasuhan terkait gizi, demo masak makanan bergizi, dan percontohan kebun gizi pekarangan di satuan PAUD.
Astiningsih berharap selain meningkatkan kapasitas, kegiatan ini dapat menumbuhkan komitmen bersama dan rencana tindak lanjut para guru PAUD untuk melaksanakan PAUD Peduli Wasting setiap bulan.
Sementara itu, Kepala UNICEF Perwakilan NTT dan NTB melalui Nutrition Officer Ha’i Raga Lawa menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerjasama UNICEF dan TP PKK Provinsi NTT dalam memperkuat layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) yang peduli wasting.
Ia menjelaskan, PAUD Peduli Wasting mendukung empat dari delapan layanan esensial PAUD HI di satuan PAUD.
Oleh karena itu dalam orientasi ini, juga diberikan konsep dan pengetahuan tentang layanan PAUD HI, skrining imunisasi dan tuberkulosis, pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan buku Kesehatan Ibu dan Anak sebagai sumber informasi tentang kesehatan pertumbuhan dan perkembangan anak PAUD.
Adapun para fasilitator terdiri dari pihak UNICEF, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dinas Pertanian Kota Kupang serta Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Kupang.
“Semoga orientasi 200 guru PAUD Peduli Wasting ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan deteksi dini dan rujukan balita berisiko wasting sehingga mereka mendapatkan perawatan sedini mungkin dengan tumbuh kembang yang optimal menuju Generasi Emas Indonesia 2045,” katanya.

