TMMD 2019 sasar pembangunan fasilitas keagamaan di perbatasan
"Fasilitas keagamaan yang akan kami bangun itu di antaranya rumah pastoran Paroki Mater Dei Oepoli dan rumah pastoran St Petrus Tuaheo serta Gereja St Paulus Tahueo di Nunuana," kata Letkol Kavaleri FX Aprilian Setyo Wicaksono.
Kupang (ANTARA) - Komandan Komando Distrik Militer 1604/Kupang Letkol Kavaleri FX Aprilian Setyo Wicaksono mengatakan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2019 menyasar pembangunan fasilitas keagamaan di Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Timor Leste.
"Fasilitas keagamaan yang akan kami bangun itu di antaranya rumah pastoran Paroki Mater Dei Oepoli dan rumah pastoran St Petrus Tuaheo serta Gereja St Paulus Tahueo di Nunuana," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu (6/7). Pembangunan fasilitas keagamaan itu akan dilakukan dalam massa kegiatan TMMD 2019 yang berlangsung dari 18 Juli hingga 8 Agustus 2019.
Kegiatan TMMD, lanjutnya, akan dipusatkan pada lima desa di Kabupaten Kupang yang menyebar di wilayah perbatasan negara Indonesia-Timor Leste di antaranya, Netemnanu, Netemnanu Utara, Netemnanu Selatan, Kifu, dan Nunuana. "Akan ada 150 prajurit yang mengikuti TMMD kali ini. Sekitar 60 prajurit dikerahkan dari Belu dan sisanya dari Kupang dan sekitarnya," katanya.
Setyo Wicaksono mengatakan, selain pembangunan fisik, akan digelar pula berbagai kegiatan pembangunan non fisik berupa sosialisasi terkait wawasan kebangsaan, kesadaran hukum, kesehatan dan HIV/AIDS, serta bahaya narkoba dan lainnya.
"Termasuk juga yang penting itu sosialisasi untuk menyadarkan warga terkait masalah perdagangan manusia yang selama ini sering menimpa warga di desa atau daerah terpencil," katanya.
Ia menambahkan, berbagai persiapan kegiatan termasuk penyaluran material untuk pembangunan fisik sudah dilakukan sehingga tinggal dilaksanakan setelah pembukaan kegiatan pada 10 Juli mendatang.
"Harapan kami dalam TMMD kali ini partisipasi masyarakat juga tinggi dan didukung pemerintah setempat untuk bersama-sama TNI membangun desa dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat di beranda terdepan NKRI," demikian Letkol Kavaleri FX Aprilian Setyo Wicaksono.
Baca juga: TMMD Bukti Negara Hadir di daerah Terisolir
Baca juga: Memperkuat Kemanunggalan TNI-Rakyat
"Fasilitas keagamaan yang akan kami bangun itu di antaranya rumah pastoran Paroki Mater Dei Oepoli dan rumah pastoran St Petrus Tuaheo serta Gereja St Paulus Tahueo di Nunuana," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu (6/7). Pembangunan fasilitas keagamaan itu akan dilakukan dalam massa kegiatan TMMD 2019 yang berlangsung dari 18 Juli hingga 8 Agustus 2019.
Kegiatan TMMD, lanjutnya, akan dipusatkan pada lima desa di Kabupaten Kupang yang menyebar di wilayah perbatasan negara Indonesia-Timor Leste di antaranya, Netemnanu, Netemnanu Utara, Netemnanu Selatan, Kifu, dan Nunuana. "Akan ada 150 prajurit yang mengikuti TMMD kali ini. Sekitar 60 prajurit dikerahkan dari Belu dan sisanya dari Kupang dan sekitarnya," katanya.
Setyo Wicaksono mengatakan, selain pembangunan fisik, akan digelar pula berbagai kegiatan pembangunan non fisik berupa sosialisasi terkait wawasan kebangsaan, kesadaran hukum, kesehatan dan HIV/AIDS, serta bahaya narkoba dan lainnya.
"Termasuk juga yang penting itu sosialisasi untuk menyadarkan warga terkait masalah perdagangan manusia yang selama ini sering menimpa warga di desa atau daerah terpencil," katanya.
Ia menambahkan, berbagai persiapan kegiatan termasuk penyaluran material untuk pembangunan fisik sudah dilakukan sehingga tinggal dilaksanakan setelah pembukaan kegiatan pada 10 Juli mendatang.
"Harapan kami dalam TMMD kali ini partisipasi masyarakat juga tinggi dan didukung pemerintah setempat untuk bersama-sama TNI membangun desa dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat di beranda terdepan NKRI," demikian Letkol Kavaleri FX Aprilian Setyo Wicaksono.
Baca juga: TMMD Bukti Negara Hadir di daerah Terisolir
Baca juga: Memperkuat Kemanunggalan TNI-Rakyat