Investasi PLTS Baru 1MW

id PLTS

Investasi PLTS Baru 1MW

Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur baru mencapai 1MW (Mega Watt)

"Hingga kini perusahaan yang masuk dan membangun instalasi listrik tenaga surya baru berkisar 1MW," kata Umbu Lili Pekuwali.
Kupang (Antara NTT) - Wakil Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali mengatakan investasi perusahaan yang membangun instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di daerah itu baru mencapai sekitar 1MW (Mega Watt).

"Hingga kini perusahaan yang masuk dan membangun instalasi listrik tenaga surya baru berkisar 1MW," katanya dalam rapat kunjungan kerja bersama Komisi VI DPR RI bersama Gubernur NTT serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah setempat di Kupang, Senin.

Umbu Lili menilai, pertumbuhan investasi energi listrik yang memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) di Sumba Timur masih terbatas.

Padahal, lanjut dia, sejak lima tahun lalu, daerah tersebut sudah ditetapkan sebagai Sumba Iconic Island yang artinya secara mandiri bisa menyediakan energi.

"Targetnya 2025 bisa mandiri namun alokasi baik dari pemerintah maupun swasta belum terlihat signifikan dari sisi penyiapan energi pengganti diesel terutama untuk pemanfaatan air atau PLTMH," katanya.

Dia mengungkapkan, pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) setiap tahun masih terbatas dengan jumlah satu hingga dua PLTMH.

"Sementara itu jumlah PLTMH tersebut hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan satu atau dua desa saja," katanya pula.

Dengan begitu, lanjut dia, pemerintah setempat khawatir bahwa pengembangan EBT yang masih lambat tersebut membuat target daerah setebut bisa mandiri secara energi pada tahun 2015 sulit tercapai.

"Kita juga khwatir karena ini urusan pemerintah pusat maka ke depan PLN tidak lagi berencan untuk membangun sumber daya dengan diesel di tahun 2025," katanya.

Untuk itu, Umbu Lili memanfaatkan kesempatan rapat bersama tersebut untuk meminta agar Komisi VI DPR ikut mendorong percepatan pengembangan EBT yang sudah ditetapkan sebagai ikon Pulau Sumba itu.

"Kita berharap agar perhatian pusat lebih lagi sehingga aloksasi dari kemeterian untuk pemanfaatan EBT untuk air dan matahari bisa maksimal tidak bisa seperti tahun-tahun sebelumnya sampai sekarang," katanya.

Lebih lanjut dia mengakui, sentuhan bantuan dari pemerintah pusat untuk pembanguan pasar-pasar tradisional sudah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

"Kita berterima kasih kepada Kementerian Perdagangan setiap setiap tahun selalu mengalokasikan anggaran untuk daerah Sumba Timur," katanya.

Dia mengatakan, saat ini pasar-pasar tradisional telah tersedia di setiap kecamatan dan pihaknya berharap ke depan terjadi penambahan terutama di desa-desa yang dinilai potensial.