Penukaran rupiah di pulau terluar cara mempertahankan NKRI

id BI

Penukaran rupiah di pulau terluar  cara mempertahankan NKRI

Pengawalan distribusi logistik berupa uang yang akan ditukarkan di pulau Pemana, Kabupaten Sikka, Selasa (24/9/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

"Kegiatan seperti inikan sangat bagus, artinya bahwa dengan rupiah, BI ingin mengukuhkan bahwa pulau-pulau 3T seperti pulau Pemana ini harus dipertahankan kedaulatannya," kata Kepala Desa Pemana, La Ampo, Selasa, (24/9).
Kupang (ANTARA) - Warga Desa Pemana di Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mengaku bahwa pelaksanaan penukaran uang rupiah lusuh dan sosialisasi ciri-ciri keaslian rupiah di pulau-pulau Terluar, Terdepan dan Terpencil (3T) merupakan cara BI untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.

Kepala Desa Pemana, La Ampo, kepada ANTARA di Desa Pemana, Selasa (24/9), mengapresiasi kegiatan BI tersebut di desanya mengingat desanya berada di pulau 3T.

"Kegiatan seperti inikan sangat bagus, artinya bahwa dengan rupiah, BI ingin mengukuhkan bahwa pulau-pulau 3T seperti pulau Pemana ini harus dipertahankan kedaulatannya," katanya.

Baca juga: Kegiatan ekspedisi kas keliling BI-TNI AL mendapat apresiasi dari Manggarai Barat
Baca juga: Ekspedisi Kas Keliling - Tim BI disambut tarian Manca di Pulau Komodo
Baca juga: BI-Polisi tertibkan tempat penukaran valuta asing tak berizin


Ia tak ingin pulau Pemana itu bernasib sama seperti pulau Sipadan dan Ligitan yang akhirnya direbut oleh negara lain.

La Ampo mengatakan bahwa salah satu penyebab dari terlepasnya kedua pulau itu dari kedaulatan NKRI karena warga di daerah itu bertransaksi dengan mata uang negara lain.

Oleh karena itu, ia berharap kegiatan kas keliling tersebut diagendakan terus menerus setidaknya satu kali dalam setahun agar terjadwal dan penyebaran uang rupiah tetap terjaga.

"Kita harapkan kegiatan penukaran uang dan sosialisasi ini berjalan setidaknya satu kali dalam satu tahu, " tambah dia.

Di samping itu juga dia berharap ada kas titipan di pulau itu sehingga lebih memudahkan warganya untuk menukarkan uang. Sebab selama ini proses penukaran uang hanya dilakukan di ibu Kota kabupaten yakni Maumere, dengan menempuh perjalan kurang lebih dua jam.

Menanggapi hal tersebut Ketua Tim Satgas Ekspedisi Kas Keliling pulau-pulau 3T Nurdin Elon mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan bank-bank yang ada di NTT.

"Kami akan koordinasikan lagi. Jika memang bisa pasti akan ada Bank yang akan menyiapkan tempat khusus untuk penukaran uang saja di daerah ini, " katanya.