Plan Indonesia bangun sarana air bersih di NTT

id Air bersih ntt

Plan Indonesia bangun sarana air bersih di NTT

Seorang warga sedang mengambil air di embung yang sudah mulai menyusut airnya untuk menyiram tanaman di Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT (2/9/2019). (ANTARA/Kornelis Kaha.

Plan Indonesia menggagas jelajah Timur run for equality (lari bersama) dari Kabupaten Ende-Nagekeo sebagai bagian dari penggalangan dana membangun sarana air bersih di NTT.
Kupang (ANTARA) - Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menggagas jelajah Timur run for equality (lari bersama) dari Kabupaten Ende-Nagekeo sebagai bagian dari penggalangan dana membangun sarana air bersih di NTT.

Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini WIdiastuti kepada ANTARA di Kupang, Selasa (8/10) mengatakan bahwa dalam pencarian dana bertajuk run for equality itu, pihaknya menargetkan kurang lebih Rp300 juta dana dapat terkumpul.

"Dana ini akan digunakan untuk membangun sarana air bersih di dua desa yang mencakup sekitar 10 dusun di NTT," katanya.

Pelaksanaan run for equality itu akan dilakukan pada Sabtu (19/10) pekan depan, dan akan ada sekitar 50 orang yang akan berlari sejauh 57 kilometer melintasi Kabupaten Ende sampai ke Kabupaten Nagekeo.

Dini mengatakan para pelari akan akan menyusuri perbukitan, pantai dan area pemukiman dengan pemandangan eksotis Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Plan-Uni Eropa Luncurkan Program Mata Kail
Baca juga: Plan Berdayakan 2.000 Anak Sebagai Peternak Sapi


Menurut Dini selain dana dana sebesar Rp300 juta itu digunakan untuk meningkatkan akses air bersih, kegiatan itu juga bagian dari mendorong kesetaraan anak perempuan di NTT.

"Sebab, minimnya akses air bersih menjadi salah satu akar masalah ketidakadilan gender di provinsi ini," ujar dia.

Selama dia menurut dia tanggung jawab penyediaan air bersih bagi rumah tangga dibebankan kepada perempuan dan anak perempuan. Kondisi kering menyebabkan anak-anak perempuan tersebut harus menempuh perjalanan jauh ke sumber air terdekat.

Kegiatan mencari air yang dilakukan pada pagi dan sore hari itu menyebabkan waktu belajar dan bermain anak perempuan tersita. Selain itu, anak perempuan menghadapi resiko tinggi akibat minimnya perlindungan saat menempuh perjalanan ke lokasi sumber air yang jauh.

“Hal ini terbukti karena salah satu anak dampingan Plan Indonesia, Maria, harus berjalan 30 menit sampai dua jam untuk mendapatkan air bersih ini,” ujar dia.

Baca juga: Plan Latih 28 Anak Buat Sanitasi

Menurut dia, pengadaan sarana air bersih selain dapat meningkatkan akses air bersih dan sanitasi, juga membantu mengurangi beban dan resiko bagi anak-anak perempuan.

Lebih lanjut terkait run for equality itu metode pengumpulan dananya menggunakan sistem urun dana atau crowdfunding. Para pelari ini akan mengumpulkan donasi dari publik yang memberikan dukungan untuk mereka di tautan portal kitabisa.com.

Masyarakat juga dapat terlibat dalam run for equality dengan mengikuti virtual run, yaitu kegiatan berlari yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Kemudian, jarak lari yang ditempuh dikumpulkan hingga target lari tertentu. Hasil pendaftaran melalui platform iluvrun akan menjadi donasi untuk pengadaan akses air bersih.

“Kami tidak bisa bergerak sendiri, karena itu melalui Run for Equality ini kami mengajak publik untuk terlibat bersama-sama untuk pengadaan akses air bersih di NTT,” tutup Dini. 

Baca juga: Plan-CIS melatih remaja NTT menuju Mapan
Baca juga: Keberpihakan media terhadap anak-anak masih minim