Perkuat Pakan Ternak Pulau Timor

id Pakan

Perkuat Pakan Ternak Pulau Timor

Dinas Peternakan NTT tengah mengembangkan pakan ternak di daratan Pulau Timor berupa lamtoro taramba untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi peternak setempat.

Upaya memperkuat pakan ternak terutama sapi dilakukan dengan memperluas lahan pengolahan untuk penanaman lamtoro taramba.
Kupang (Antara NTT) - Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur berupaya memperkuat produksi pakan ternak di wilayah kabupaten-kabupaten yang ada di Pulau Timor dengan memperluas area tanam pakan.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Danny Suhadi, di Kupang, Sabtu mengatakan, upaya memperkuat pakan ternak terutama sapi dilakukan dengan memperluas lahan pengolahan untuk penanaman lamtoro taramba.

"Tanaman lamtoro taramba ini cukup produktif dan kami sedang fokus memperkuat produktivitas di Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang," katanya saat dihubungi Antara di Kupang.

Dia mengatakan, upaya tersebut bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan kelompok peternak yang sudah memiliki benih.

"Benih lamtor taramba ini sudah banyak di Kabupten Kupang dan sedikit di Kabupaten Belu dan nantinya kami manfaatkan untuk perluas di Pulau Timor," katanya.

Danny mengatakan, sebagai tindak lanjut dari kunjungan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kabupaten Belu beberapa waktu lalu, pihahknya berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mempercepat perluasan lahan tanam pakan yang dimaksud.

Dia menyebutkan salah satu daerah yang potensial untuk perluas lahan tanam pakan atau benih lamtoro taramba yakni di Kabupaten Belu.

"Di Belu itu ada kawasan Sani Saloran yang luasnya mencapai 500 hektare sehingga kami akan manfaatkan mungkin sekitar 300 hektare. Sementara kabupten lain di Timor diperluas dengan memanfaatkan lahan yang belum difungsikan," katanya.

Menurutnya, ketahanan pakan ternak terutama sapi di Pulau Timor menjadi prioritas karena daerah setempat merupakan daerah pemasok yang paling potensial.

"Kami utamakan di Pulau Timor karena kebutuhan pakan ternak di sini juga sejauh ini belum memadai seperti daerah Flores,"katanya.

Upaya penguatan pakan, katanya, untuk menjaga ketahanan populasi ternak sapi serta meningkatkan produktivtias yang siap diantarpulaukan setiap tahunnya.

Selain itu, kata Danny, peningkatan produktivitas juga dilakukan dengan upaya memaksimalkan pemberian Inseminasi Buatan (IB) yang dilakukan secara rutin bersama Dinas Peternakan di setiap kabupaten/kota.

Adapun untuk tahun 2017, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan sebanyak 65.300 ekor sapi jenis Bali dan Sumba Ongol untuk diantapulaukan ke Jakarta, Kalimantan, dan Sulawesi.