Tiga dokter, dua perawat di Sikka terkena serangan DBD

id DBD

Tiga dokter, dua perawat di Sikka terkena serangan DBD

Bupati Sikka Fransisko R Diogo (kiri) berdialog dengan para petugas medis di RSUD TC Hillers Maumere terkait penanganan penderita DBD. (ANTARA/HO-Humas Setda Kabupaten Sikka)

Tiga orang dokter dan dua orang perawat di Kabupaten Sikka harus menjalani perawatan  intensif di RSUD TC Hillers Maumere, karena terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kupang (ANTARA) - Sedikitnya tiga orang dokter dan dua orang perawat di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur harus menjalani perawatan  intensif di RSUD TC Hillers Maumere, karena terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sikka Awales Syukur ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin (27/1) membenarkan dirawatnya tiga orang dokter dan dua perawat akibat serangan penyakit DBD yang juga banyak terjadi pada anak-anak di daerah setempat .

Ketiga dokter dan dua tenaga medis yang terserang DBD itu bertugas di Puskesmas Magepanda, Kecamatan Magepanda yang merupakan daerah yang memiliki kasus DBD tertinggi di Kabupaten Sikka.

"Selama ini para dokter dan petugas medis itu bertugas untuk melakukan perawatan dan pengobatan terhadap penderita DBD di Magepanda," tegas Awales Syukur.
Bupati Sikka Fransisko R Diogo saat melakukan pemantauan terhadap para pasien DBD di RSUD TC Hillers Maumere. (ANTARA FOTO/HO-Humas Setda Kabupaten Sikka.)
Ia mengatakan kelima tenaga kesehatan itu sedang dalam perawatan intensif pada rumah sakit umum TC Hilres milik pemerintah Kabupaten Sikka.

Menurut dia, kondisi kelima tenaga kesehatan itu sudah mulai membaik setelah tiga hari menjalani perawatan medis di RSUD TC Hillers.

Kendati lima petugas kesehatan di daerah itu terkapar akibat terserang DBD, pelayanan kesehatan terhadap penderita DBD di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Pulau Flores itu tidak tergangu.