Rasio elektrifikasi di NTT baru mencapai 86,36 persen

id PLN NTT

Rasio elektrifikasi di NTT baru mencapai 86,36 persen

General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ignatius Rendroyoko (kiri) memberikan penjelasan kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat terkait bantuan penyambungan listrik gratis melalui Program One Man One Hope untuk keluarga kurang mampu di Kabupaten Timor Tengah Utara, Senin (18/11/2019). (ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT)

“Tingkat rasio elektrifikasi ini dihitung berdasarkan total pelanggan sebanyak 816.433 rumah tangga, sedang rasio desa berlistrik di NTT sudah mencapai 92,04 persen,” kata Ignatius Rendroyoko..

Kupang (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ignatius Rendroyoko mengemukakan rasio elektrifikasi listrik di wilayah provinsi berbasiskan kepulauan ini, baru mencapai 86,36 persen per Februari 2020.

“Tingkat rasio elektrifikasi ini dihitung berdasarkan total pelanggan sebanyak 816.433 rumah tangga, sedang rasio desa berlistrik di NTT sudah mencapai 92,04 persen,” katanya kepada wartawan di Kupang, Senin (2/3).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kondisi rasio elektrifikasi listrik terkini di Nusa Tenggara Timur untuk menggambarkan jumlah rumah tangga yang sudah menikmati listrik di provinsi setempat.

Kondisi rasio elektrifikasi ini meningkat secara bertahap dari sebelumnya hanya 82,97 persen per  Oktober 2019 seiring dengan bertambahnya upaya penyambungan listrik ke rumah-rumah warga, 

Ignatius menjelaskan, kehadiran program penyambungan listrik secara gratis dari dana bantuan sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) yang dihadirkan perusahaan plat merah ini.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun untuk menerangi warga di Pulau Koja Doi, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT)

“Kami mencatat sebanyak 12.503 rumah tangga di NTT telah menerima manfaat program CSR selama 2019,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, PLN juga menghadirkan Program OMOH (One Man One Hope) dengan mengumpulkan dana dari para pegawai di lingkungan PLN senilai minimal Rp750.000 per orang untuk membantu pemasangan baru listrik bagi masyarakat yang tidak mampu sejumlah 800 rumah tangga.

Selain PLN, kata Ignatius, bantuan penyambungan listrik gratis juga diberikan melalui subsidi dari pemerintah daerah seperti di Kabupaten Sikka sebanyak 1.725 rumah tangga dan Kabupaten Manggarai Barat 600 rumah tangga.

“Ada juga bantuan dari Kementerian ESDM sebanyak 657 rumah tangga dan tentu kami sangat mengapresiasi bantuan berbagai stakeholder seperti ini untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi di daerah ini,” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi di NTT hingga mencapai 100 persen dengan terus menggenjot pembangunan jaringan listrik ke desa-desa serta penyambungan baru ke setiap rumah tangga

Sejumlah petugas PLN sedang berusaha mendirikan tiang listrik dengan menggunakan sarana apa adanya. (ANTARA/HO-Humas PLN NTT)