IPM di NTT tunjukkan kemajuan besar dalam periode 2011-2019

id IPM NTT

IPM di NTT tunjukkan kemajuan besar dalam periode 2011-2019

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisa Statistik BPS NTT Matamira B. Kale (kiri) bersama dua pejabat lainnya dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur saat memberikan penjelasan dalam konferensi pers di Kupang, Senin (2/3/2020)). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

"IPM di NTT rata-rata tumbuh 1,08 persen per tahun dan pada periode 2018-2019 tumbuh 1,30 persenĀ  yang menunjukkan adanya kemajuan besar," kata Matamira B Kale...
Kupang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di provinsi setempat menunjukkan kemajuan yang besar selama periode 2011-2019 dengan rata-rata pertumbuhan 1,08 persen per tahun.

"IPM di NTT rata-rata tumbuh 1,08 persen per tahun dan pada periode 2018-2019 tumbuh 1,30 persen  yang menunjukkan adanya kemajuan besar," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisa Statistik BPS NTT Matamira B Kale kepada pers di Kupang, Senin (2/3).

Pencapaian IPM itu diukur dari tiga aspek esensial, di antaranya umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Dia menjelaskan IPM NTT pada 2010 masih berstatus rendah, namun selama periode 2011-2019 meningkat hingga berstatus sedang.

Dari aspek umur harapan hidup saat lahir di NTT, kata dia, telah meningkat 1,75 persen dengan rata-rata pertumbuhan 0,26 persen per tahun.

Baca juga: Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi NTT stagnan
Baca juga: Tingkat pengangguran terbuka di NTT bertambah 8,3 ribu orang


"Umur harapan hidup ini meningkat dari sebelumnya 65,28 tahun pada 2010 menjadi 66,85 tahun pada 2019," katanya.

Dia menjelaskan, sedang, dari aspek pengetahuan dibentuk dari dua indikator, yakni harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah masing-masing meningkat 2,3 tahun dan 1,05 tahun.

Selain itu, lanjut dia, dari aspek standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran per kapita meningkat selama 10 tahun terakhir dan hingga 2019 mencapai Rp7,769 juta dengan rata-rata pertumbuhan 1,81 persen per tahun.

Matamira mengatakan kemajuan IPM NTT juga tecermin pada level daerah yang menunjukkan peningkatan pada 21 kabupaten/kota se-NTT.

Dia menyebutkan terdapat tiga kabupaten dengan kemajuan IPM paling cepat, yakni Manggarai Timur 1,65 persen, Sumba Tengah 1,56 persen, dan Sabu Raijua 1,56 persen.

"Meskipun secara keseluruhan IPM yang paling rendah masih di Kabupaten Sabu Raijua dengan angka 56,66 persen sementara tertinggi di Kota Kupang sebesar 79,55," katanya.

Baca juga: Pengangguran NTT bertambah, PDIP: kami cukup terkejut
Baca juga: Perekonomian NTT triwulan III tumbuh 3,87 persen