"Kebetulan tadi kami sudah berdialog dengan pemda di sini. Dan katanya kasus DBD kian hari kian turun sehingga kita lihat lagi perkembangannya ke depan," katanya kepada wartawan di Maumere, Sabtu (14/3).
Baca juga: Kapolda NTT prihatin kondisi pasien DBD di Sikka
Namun, kata komandan berbintang dua itu, jika memang dalam beberapa waktu ke depan tren kasus mengalami kenaikan lagi maka Polda NTT sudah pasti akan turun tangan dengan mengirimkan personelnya khususnya dokter-dokter atau petugas kesehatan dari RS Bhayangkara.
Polda NTT, lanjut dia, bertugas menangani secara umum apabila terjadi kekurangan maka pihaknya akan menyiapkan dokter untuk dikirim ke Kabupaten Sikka.
"Kalau memang ada dokter yang lebih pasti akan kita kirim, apalagi jika memang dibutuhkan untuk membantu penanganan KLB DBD di Kabupaten Sikka ini," tutur dia.
Baca juga: DBD di Sikka sudah capai 1.234 kasus
Terkait keterlibatan anggota Polres dalam memberantas kasus DBD, ia mengatakan bahwa hingga saat ini anggota polisi selalu terlibat aktif dalam membantu pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran DBD.
"Apalagi yang namanya bencana atau KLB seperti yang terjadi saat ini, seluruh personel sudah tentu akan dikerahkan untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah" tambah dia.
Bahkan, keterlibatan petugas kesehatan dari Polres juga sudah pasti dilibatkan jika memang dibutuhkan oleh instansi terkait, katanya.
Kapolda NTT dalam kunjungan kerjanya ke Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, bertemu dan menjenguk sejumlah pasien DBD yang dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. TC Hillers.
Dalam kunjungan tersebut ia juga memberikan tali asih kepada sejumlah pasien DBD seperti raket anti nyamuk, kelambu serta obat nyamuk elektrik.
Baca juga: Menteri Kesehatan kerahkan tim medis dari Jakarta tangani DBD di Sikka