Kupang (ANTARA) - Unit Manager Communication dan CSR - Marketing Operation Region V Jawa Timur, Bali dan NTT Rustam Aji mengatakan penyaluran bahan makar minyak (BBM) jenis Premium, Pertalite dan Pertamax (Gasoline) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) turun rata-rata 13 persen akibat COVID-19.
"Untuk NTT, dalam kondisi normal, penyaluran Gasoline rata-rata 970 kilo liter per hari, tetapi dalam seminggu terakhir ini turun rata-rata 13 persen," kata Rustam Aji, Sabtu (18/4).
Dia mengemukakan hal itu, dalam percakapan dengan ANTARA melalui aplikasi WhatsApp, terkait stok bahan bakar minyak (BBM), dan penyaluran BBM di provinsi berbasis kepulauan itu di tengah pandemi COVID-19.
"Kalau stok selalu berubah terus setiap hari. Apalagi penyaluran relatif turun, karena ada himbauan pemerintah untuk bekerja-belajar-beribadah di rumah," katanya menjelaskan.
Sedangkan untuk BBM jenis Biosolar, Dexlite dan Pertamina Dex (Gasoil), masih stabil dengan rata-rata normal 390 kilo liter per hari, katanya.
Baca juga: Pertamina salurkan lima unit alat cuci tangan portabel di Sumba Timur
Baca juga: Antrean masih terjadi di SPBU akibat kepanikan warga
Dia menambahkan, seluruh aktivitas penyaluran bahan bakar minyak (BBM) pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU-SPBU) tetap berjalan seperti biasa.
Hanya saja, para petugas tetap diwajibkan mengenakan masker atau alat pelindung diri (APD), dan melaksanakan protokol penanganan dan pencegahan COVID-19, katanya.
Penyaluran BBM gasoline di NTT turun 13 persen
Untuk NTT, dalam kondisi normal, penyaluran Gasoline rata-rata 970 kilo liter per hari, tetapi dalam seminggu terakhir ini turun rata-rata 13 persen