Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berharap Laboratorium Biologi Molekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. WZ Johannes Kupang yang mulai dioperasikan pada Kamis (7/5) bisa mendukung percepatan pemeriksaan laboratorium untuk mendukung diagnosis infeksi virus corona penyebab COVID-19.
"Laboratorium kita dalam sehari mampu menghasilkan kurang lebih 40-48 hasil (pemeriksaan) swab yang dikirim dari daerah-daerah di NTT ini," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat saat meninjau fasilitas Laboratorium Biologi Molekuler RSUD Johannes Kupang.
Menurut dia, saat ini sudah ada sekitar 40 sampel usap tenggorok pasien dari daratan Pulau Timor yang dikirim melalui jalur darat ke Laboratorium Biologi Molekuler RSUD Johannes Kupang.
"Kabupaten lain seperti di Pulau Sumba, Pulau Flores, dan Lembata akan menggunakan pesawat terbang yang disewa atau juga bisa menggunakan helikopter (untuk mengirimkan sampel)," katanya.
Ia menambahkan, pengiriman sampel pasien dari Pulau Rote, Sabu Raijua, dan Alor akan dilakukan menggunakan kapal feri.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 NTT, Dominikus Minggu Mere mengatakan Laboratorium Biologi Molekuler RSUD Johannes Kupang sebenarnya dalam sehari mampu memeriksa sampai 90 spesimen pasien.
"Tetapi ini kan masih baru, kita tidak bisa langsung hasilkan dengan jumlah yang demikian. Kita hasilkan per tahap dulu, baru perlahan-lahan sampai ke 90 sampel," katanya.
Gubernur: Laboratorium RSUD Johannes Kupang percepat pemeriksaan COVID-19
Laboratorium kita dalam sehari mampu menghasilkan kurang lebih 40-48 hasil (pemeriksaan) swab yang dikirim dari daerah-daerah di NTT ini