RSUD WZ Johannes Kupang jadi rumah sakit jejaring rujukan kardiovaskuler
...Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT kami menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah menetapkan kebijakan standar pelayanan terpadu dalam penanganan kardiovaskuler
Kupang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof DR W.Z. Johannes Kupang di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit jejaring rujukan kardiovaskuler (gangguan pada jantung dan pembuluh darah).
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan atas penetapan tersebut untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di NTT dalam penanganan penyakit kardiovaskuler di daerah itu.
"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT kami menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah menetapkan kebijakan standar pelayanan terpadu dalam penanganan kardiovaskuler," katanya.
Penetapan tersebut berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK. 01.07./MENKES/7128/2020 tanggal 24 November 2020 tentang status RSUD Prof DR W.Z. Johannes Kupang sebagai Rumah Sakit Jejaring Rujukan Kardiovaskuler.
Gubernur Laiskodat mengatakan berbagai administrasi terkait dengan tindak lanjut dari penetapan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi NTT itu akan segera dilengkapi.
Ia mengatakan penyakit jantung merupakan jenis penyakit mematikan di dunia.
Masyarakat NTT, kata dia, banyak mengonsumsi air kapur sehingga potensi gangguan ginjal pasti tinggi.
"Sehingga rumah sakit perlu kita siapkan dan kebijakan pemerintah dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat di kabupaten/kota," katanya.
Ia berharap, ke depan NTT memiliki rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit jantung dan ginjal sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat semakin berkualitas.
Direktur RSUD Prof DR W.Z. Johannes Kupang Mindo Sinaga mengatakan pihaknya telah menerima arahan dari Gubernur NTT terkait tindak lanjut penetapan rumah sakit tersebut.
Ia menjelaskan pihak Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita bersama tim juga berkunjung untuk melakukan kajian dan akan memberikan rekomendasi.
"Sehingga kami menunggu hasil visitasi dari tim tersebut dalam bentuk rekomendasi. Ini menjadi acuan bagi kami dalam menyiapkan sumber daya manusia, fasilitas kesehatan dan pendukung lainnya di 2022 dan tahun 2023 sehingga diharapkan bisa beroperasi," katanya.
Baca juga: PLN hadirkan layanan listrik premium bagi RSUD Yohannes Kupang
Baca juga: Bupati Manggarai pantau persiapan RSUD tangani pasien COVID-19
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan atas penetapan tersebut untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di NTT dalam penanganan penyakit kardiovaskuler di daerah itu.
"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT kami menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah menetapkan kebijakan standar pelayanan terpadu dalam penanganan kardiovaskuler," katanya.
Penetapan tersebut berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK. 01.07./MENKES/7128/2020 tanggal 24 November 2020 tentang status RSUD Prof DR W.Z. Johannes Kupang sebagai Rumah Sakit Jejaring Rujukan Kardiovaskuler.
Gubernur Laiskodat mengatakan berbagai administrasi terkait dengan tindak lanjut dari penetapan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi NTT itu akan segera dilengkapi.
Ia mengatakan penyakit jantung merupakan jenis penyakit mematikan di dunia.
Masyarakat NTT, kata dia, banyak mengonsumsi air kapur sehingga potensi gangguan ginjal pasti tinggi.
"Sehingga rumah sakit perlu kita siapkan dan kebijakan pemerintah dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat di kabupaten/kota," katanya.
Ia berharap, ke depan NTT memiliki rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit jantung dan ginjal sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat semakin berkualitas.
Direktur RSUD Prof DR W.Z. Johannes Kupang Mindo Sinaga mengatakan pihaknya telah menerima arahan dari Gubernur NTT terkait tindak lanjut penetapan rumah sakit tersebut.
Ia menjelaskan pihak Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita bersama tim juga berkunjung untuk melakukan kajian dan akan memberikan rekomendasi.
"Sehingga kami menunggu hasil visitasi dari tim tersebut dalam bentuk rekomendasi. Ini menjadi acuan bagi kami dalam menyiapkan sumber daya manusia, fasilitas kesehatan dan pendukung lainnya di 2022 dan tahun 2023 sehingga diharapkan bisa beroperasi," katanya.
Baca juga: PLN hadirkan layanan listrik premium bagi RSUD Yohannes Kupang
Baca juga: Bupati Manggarai pantau persiapan RSUD tangani pasien COVID-19