PLN Pasang Empat Penangkal Petir di Timor

id Petir

PLN Pasang Empat Penangkal Petir di Timor

Alat penangkal petir yang dipasang PLN pada empat tempat berbeda di Pulau Timor untuk menangkal bahaya petir pada musim penghujan mendatang.

PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur memasang empat alat penangkal petir pada beberapa titik berbeda di Pulau Timor untuk mencegah terjadinya sambaran petir saat musim penghujan nanti.
Kupang (Antara NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur memasang empat alat penangkal petir pada beberapa titik berbeda di Pulau Timor untuk mencegah terjadinya sambaran petir saat musim penghujan nanti.

"Ada empat titik yang sudah di pasang yakni di jaringan yang menghubungkan Gardu Induk Bolok dan Gardu Maulafa, selanjutnya akan ditambahkan," kata Asisten Manager Operasi Sistem dan Penyaluran PT PLN wilayah NTT Eka Widarma di Kupang, Senin.

Potensi petir di NTT khususnya di Pulau Timor memang sangat besar karena musim panas yang sampai delapan bulan sehingga pada saat musim penghujan petir langsung muncul dan menyambar jaringan listrik.

Ia mengatakan pembahasan penangkal petir ini juga sempat ia sampaikan kepada sejumlah wartawan di Kupang di sela-sela pengenalan kapal listrik oleh pihak PT. Karpowership Indonesia kepada sejumlah wartawan pada akhir Mei lalu.

Eka menambahkan ke depannya sejumlah titik yang menghubungkan jaringan dari Kupang menuju ke Kabupaten Belu akan ditambah penangkal petirnya, sehingga pada saat musim penghujan nanti tidak ada masalah lagi soal pemadaman listrik.

"Lokasinya mulai Gardu Induk Maulafa hingga gardu Induk Nonohohis kabupaten Timor Tengah Selatan, kemudian menuju Timor Tengah Utara baru yang terakhir adalah kabupaten Belu," tambahnya.

Untuk memasang sejumlah alat penangkal petir di sejumlah lokasi tersebut, Eka sudah bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB)dengan proteksinya menggunakan model "Galvanized Steelwirw (GSW).

Sementara itu Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN wilayah NTT Sulistiyoadi Nikolaus mengakui masih ada keluhan masyarakat akan terjadi pemadaman di Kota Kupang dan sekitarnya walaupun sudah ada kapal listrik.

"Sebenarnya listrik padam itu ada dua hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat di Kota Kupang. Yang pertama listrik dipadamkan karena ada pemeliharaan. Dan itu kita sampaikan kepada masyarakat karena memang ada pemeliharaan karena ada pergantian peralatan akibat pasokan daya yang semakin besar," ujarnya.

Menurut dia, saat ini penggunaan listrik di seluruh wilayah Pulau Timor semakin tinggi. Untuk pagi hari kisaran daya yang digunakan hanya berkisar 30 hingga 32 mega Watt. Kemudian pada siang hari semakin tinggi hingga mencapai 50 mega Watt.

Sementara beban puncak penggunaan daya listrik pada pukul 16.00 WITA pada Subuh dayanya bisa mencapai 80 mega Watt di pulau itu mulai dari Kota Kupang hingga ke Kabupaten Belu.

"Oleh karena itu mengingat semakin besarnya penggunaan daya listrik maka banyak juga yang harus diperbaiki, mulai dari konektornya serta pemeliharaan peralatan agar tidak mengalami kerusakan," ujarnya.

Dia mengatakan alasan kedua kenapa listrik sering padam akibat masalah alam. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, gardu listrik terkadang ditabrak kendaraan umum akibat kecelakaan.

Hal-hal yang tak terduga tersebut menurut Nikolaus tidak dapat diprediksi karena itu masalah alam yang bukan bagian dari rencana PLN.