Gramedia Adakan Buku Pelajaran Untuk Siswa Baru

id Grmadia

Gramedia Adakan Buku Pelajaran Untuk Siswa Baru

Seorang mahasiswi tengah mencari referensi buku di Gramedia Kupang

"Kerja sama pengadaan buku dengan sejumlah sekolah di daratan Pulau Timor ini dengan memanfaatkan dana BOS di setiap sekolah yang ada," kata Untung Duma.
Kupang (Antara NTT) - Toko buku Gramedia Kupang bekerja sama dengan beberapa sekolah dan perguruan tinggi di daratan Pulau Timor bagian barat Nusa Tenggara Timur untuk mengadakan buku pelajaran bagi siswa baru tahun ajaran 2017/2018.

"Kerja sama pengadaan buku dengan sejumlah sekolah di daratan Pulau Timor ini dengan memanfaatkan dana BOS di setiap sekolah yang ada," kata Manajer Toko Buku Gramedia Kupang Untung Duma ketika dihubungi di Kupang, Senin.

Ia menjelaskan memasuki tahun ajaran baru, masyarakat Kota Kupang dan beberapa tempat lainnya di daratan Pulau Timor kembali disibukkan dengan aktifitas pendaftaran siswa baru di berbagai sekolah, mulai dari tingkat TK sampai perguruan tinggi.

Dengan demikian, kata Untung Duma, kebutuhan akan buku panduan pelajaran dan seragam sekolah pun secara langsung ikut meningkat. Hal ini ikut membantu usaha bisnis dari berbagai penyedia buku atau toko buku serta jasa penjahit pakaian dalam menyediakan kebutuhan sekolah bagi masyarakat Kota Kupang.

Ia mengatakan pemanfaatan buku untuk perguruan tinggi, Gramedia sendiri bekerja sama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang serta Bank Indonesia, LSM, serta PLAN Internasional Indonesia dalam rangka pengadaan buku.

"LSM sudah menjadi partner utama Gramedia dan kerja sama ini menunjang kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan. Anggaran yang mereka keluarkan juga bernilai besar, sehingga banyak pula bahan bacaan yang akan dibagikan ke masyarakat melalui pengadaan buku tersebut," katanya.

Untung menambahkan para pengunjung Gramedia Store tersebar dari berbagai daerah di NTT terutama pada saat liburan. Namun jika pada hari biasa, segmen pembeli lebih banyak dari Kota Kupang.

Berkaitan dengan harga buku di Gramedia Store Kupang sendiri, ia menjelaskan, otomatis sudah diperhitungkan dengan harga cost (biaya kirim), dan juga pertimbangan profit.

"Tapi penentuan harga tidak terlalu tinggi dibanding harga yang dari Pulau Jawa. Khusus untuk buku-buku pelajaran, pihak Gramedia mengenakan harga yang sama dengan Gramedia Store cabang lain di Pulau Jawa dan kota-kota lainnya di Indonesia," katanya.

Ketika ditanya soal peningkatan bisnis, Untung mengatakan Gramedia Store Kupang mempunyai strategi pemasaran tersendiri. Salah satunya dengan promo cicilan bagi pelanggan pemegang kartu kredit.

Berkaitan dengan itu, Gramedia Store melakukan kerja sama dengan pihak bank. Adapun pembayaran dengan ciclan 0 persen, khusus untuk transaksi/pembelanjaan Rp1 juta ke atas, dengan pilihan jangka waktu cicilan mulai dari 1 sampai 6 bulan atau selama 1 tahun.

Untuk ke depannya, Untung menambahkan Gramedia Store berencana akan bekerja sama dengan pihak penjamin dalam rangka memfasilitasi konsumen yang tidak menggunakan kartu kredit, dengan cara pemberian sistem pinjaman dari pihak penjamin bagi biaya transaksi konsumen.

"Kami belum bisa laksanakan strategi ini karena belum tersedianya kantor cabang atau bank penjamin yang bekerja sama dengan Gramedia Group di Kota Kupang," katanya.

Strategi pemasaran lain yang digunakan Gramedia Store adalah melaksanakan pameran buku di daratan Pulau Timor mulai dari tanggal 15 Juli - 3 Agustus 2017 yang akan dimulai dari Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara dan setelah itu di SoE, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Sementara itu, Kabid Humas SMPK Santo Yosep Naikoten Kupang Asterius David mengatakan untuk efisiensi dan kualitas kebutuhan buku dan seragam siswa SMPK Santo Yosef Naikoten Kupang, pihak sekolah lebih memilih memesan buku-buku pelajaran langsung dari penerbit.

"Berkaitan dengan pengadaan buku sumber dan referensi bagi siswa dan guru, disini mewajibkan siswa untuk memiliki buku pegangan. Pihak sekolah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk penandatanganan MoU dengan penyedia jasa seperti penerbit Tiga Serangkai dan Penerbit Erlangga yang isinya sesuai dengan Peraturan Pemerintah (Permen) dan tidak keluar dari kurikulum yang ada," ujar Asterius.

Ia menambahkan sejak diberlakukan kurikakulum KTSP hingga K-13 saat ini, pihak SMPK Santo Yosef Naikoten Kupang sudah bekerja sama dengan pihak penerbit dan sudah berlangsung lama.

"Kami tidak pernah menggandeng kerja sama dengan toko buku yang ada di Kota Kupang. Semua siswa wajib hukumnya mengambil buku yang disediakan oleh sekolah, melalui kerja sama dengan pihak penerbit. Ini untuk keseragaman dan kesesuaian dengan kurikulum," katanya.