Jakarta (ANTARA) -
Deputi Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menilai penyediaan sistem informasi cuaca ekstrem berbasis dampak bencana terintegrasi butuh disegerakan, sehingga potensi kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan bisa diminimalisir secara maksimal.
Ia mengatakan sistem informasi cuaca ekstrem berbasis dampak bencana yang terintegrasi itu tak hanya berisi kondisi prakiraan cuaca, tetapi juga peta risiko yang ditimbulkan dapat secara detail terjelaskan.
Adapun cuaca ekstrem yang berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi basah di wilayah Indonesia tersebut antara lain seperti tanah longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung.
"Maka dengan sistem ini, BMKG mengharapkan masyarakat dapat menerima informasi cuaca ekstrem yang lebih akurat dan tepat waktu, sehingga dapat terhindar dari risiko dampak bencana," katanya.
Baca juga: BMKG perkirakan hujan sedang-lebat di sebagian besar wilayah
Baca juga: BMKG perkirakan hujan deras guyur sebagian besar daerah
Baca juga: BMKG bilang waspada hujan disertai angin kencang sepekan ke depan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis