Gugus Tugas imbau warga Sikka tetap patuhi prokes

id COVID-19, NTT, Kota Kupang

Gugus Tugas imbau warga Sikka tetap patuhi prokes

Pengendara bermotor melintas di samping tulisan kawasan wajib masker di pintu masuk Pasar Kasih, Naikoten, Kota Kupang, NTT, Kamis (14/5/2020). (FOTO ANTARAKornelis Kaha).

Tetap waspada.Tetap patuhi protokol kesehatan. Kami yakin jika masyarakat di Sikka patuh dengan protokol kesehatan kasus COVID-19 di kabupaten Sikka tidak akan ada
Kupang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Pencegahan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat di daerah itu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

"Kami mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Sikka tetap waspada, walaupun daerah kita ini zona hijau tapi harus waspada untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," kata juru bicara GTPP COVID-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (9/9).

Hal ini disampaikannya menyusul Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan salah satu kabupaten di daratan Flores itu memiliki pasien transmisi lokal COVID-19 sehingga mau tidak mau harus selalu waspada.

Baca juga: Pemkab Sikka wajibkan pelaku perjalanan karantina mandiri 10 hari

Selain itu, saat ini Kabupaten Manggarai Barat merupakan kabupaten dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak di NTT sehingga sebagai salah kabupaten yang berada di satu daratan, yakni Pulau Flores maka diperlukan kewaspadaan.

"Tetap waspada.Tetap patuhi protokol kesehatan. Kami yakin jika masyarakat di Sikka patuh dengan protokol kesehatan kasus COVID-19 di kabupaten Sikka tidak akan ada," katanya.

Ia juga mengharapkan agar seluruh masyarakat di Kabupaten Sikka dapat menjaga zona hijau yang ada di Kabupaten itu sehingga tak kembali lagi menjadi zona merah dengan jumlah kasus positif yang terus bertambah.

Hal senada juga disampaikan oleh juru bicara GTPP Kota Kupang Ernest Ludji yang mengatakan bahwa kasus positif di Kota Kupang dalam beberapa pekan terakhir meningkat dratis.

Walaupun lebih banyak adalah pelaku perjalanan, tetapi saat ini ada juga pasien positif COVID-19 transmisi lokal. Jumlahnya juga sudah dua orang setelah dilakukan pelacakan.

Ia menilai bahwa masyarakat di Kota Kupang terpantau sudah tidak peduli lagi dengan protokol kesehatan. Jika hal ini terus terjadi dikhawatirkan akan bertambah banyak kasus baru.

Baca juga: Pemkab Sikka tingkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan

"Kami justru takut nanti muncul kluster baru lagi. Karena saat ini aktivitas acara pernikahan digedung-gedung sudah mulai dilakukan tanpa ada jarak sama sekali," katanya.

Pihaknya pun sedang menggodok sanksi tegas yang akan diberikan kepada masyarakat di kota itu yang tak mengindahkan protokol kesehatan COVID-19.