"Jumlah kunjungan wisatawan yang datang berwisata semakin meningkat. Sejak pemerintah Kota Kupang membangun kawasan hutan mangrove Oesapa sebagai tempat wisata, ternyata menarik warga kota untuk berwisata ditempat ini," kata Ferry Detan, petugas pengelola kawasan wisata mangrove di Kupang, Senin.
Menurut dia, pada hari minggu jumlah kunjungan wisatawan lokal yang datang berwisata kelokasi ekowisata hutan mangrove Oesapa mencapai 200 hingga 300 orang, sedang pada hari biasa hanya sekitar 50 orang pengunjung.
Ia mengatakan, kawasan wisata ini sempat ditutup oleh pemerintah Kota Kupang karena terkendala biaya operasional, namun atas inisiatif karantaruna Kelurahan Oesapa Barat untuk memperbaiki fasilitas yang rusak sehingga kawasan wisata ini diizinkan lagi dibuka untuk umum.
"Banyak papan penyeberangan yang rusak, maka atas inisiatif warga memperbaiki fasilitas yang rusak agar untuk dikunjungi wisatawan," tegas Dethan.
Ia menjelaskan, pemerintah Kota Kupang sudah membangun fasilitas jalan menuju lokasi wisata termasuk membantu pemasangan listrik tenaga surya di kawasan itu.
"Obyek wisata ini hanya buka sejak pukul 07.00 wita hingga 18.00 wita karena terkendala fasilitas penerangan yang sangat minim," kata Dethan.
Ia mengatakan, pengelola kawasan ekowisata hutan mangrove Oesapa hanya memungut biaya masuk sebesar Rp5000/orang, biaya itu untuk membiayai perawatan fasilitas yang rusak dan honor petugas jaga.
"Pemerintah Kota Kupang belum menetapkan tarif kunjungan kelokasi ini karena obyek wisata ini belum diserahkan ke Dinas Pariwisata, namun masih dalam pengelolaan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kupang," kata Detan.