Para Petani Mulai Siap Menanam

id Siap tanam

Para Petani Mulai Siap Menanam

Para petani siap tanam

"Kami sudah menyiapkan lahan dan bibit untuk musim tanam 2016/2017," kata Oktory Gaspers, seorang petani di Kupang, Sabtu.
Kupang (Antara NTT) - Para petani di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai mempersiapkan lahannya untuk musim tanam 2016/2017 yang akan dimulai pada Desember 2016.

"Kami sudah menyiapkan lahan dan bibit untuk musim tanam 2016/2017," kata Oktory Gaspers, seorang petani di Kupang, Sabtu.

Ia telah menyiapkan lahan seluas 125 hektare untuk kebutuhan tanaman, seperti padi dan jagung serta jenis palawija lainnya.

Nada optimistisme serupa juga datang dari Melkior Tanesab, seorang petani lainnya dari Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

"Kami hanya berharap hujan segera turun agar semua areal yang ada bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan tanaman," ujarnya.

Kalau musim tanam sebelumnya tidak semua lahan digunakan untuk menanam, karena kemarau panjang yang telah melanda sebagian besar daerah ini.

Oktory Gaspers mengatakan luasan lahan persawahan sekitar 125 hektare itu, umumnya menggunakan air baku dari sumber mata air Sagu, namun debitnya turun drastis, dan sebagian lahan irigasi rusak parah.

Ia mengaku, irigasi yang memiliki panjang 1.080 meter yang sudah dibangun sejak 1984 silam itu sudah rusak parah sehingga tidak maksimal mengalirkan air ke areal seluas 125 hektare tersebut. "Sistem irigasi baik primer dan tersiernya sudah jebol karena termakan usia," katanya.

Untuk kerusakan irigasi primer menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum, sedang irigasi tersier menjadi kewenangan Dinas Pertanian.

Dia mengatakan, untuk produksi hasil panen padi pada tahun ini hanya berkisar 1,2 ton sampai 1,5 ton dalam satu hektare sawah yang ditanam.

Pada musim normal dengan kecukupan air yang baik, Oktory mengaku seluruh lahan miliknya seluas 125 hektare yang ditanam akan berprorduksi 5,2 ton sampai 5,6 ton setiap hektarenya.

Pada musim tanam lalu lahan yang dimanfaatkan hanya seluas 78 hektare saja, karena suplai air tidak cukup untuk memenuhi seluruh lahan yang ada.

"Bisa dihitung lahan garapan yang dimanfaatkan hanya 78 hektare dengan setiap hektarenya berpoduksi 1,2 ton saja. betapa kecil hasil panennya kali ini," katanya.