Petani Flores Timur produksi jagung penuhi kebutuhan penerima PKH

id NTT,Flores Timur,Produksi jagung,Program PKH

Petani Flores Timur produksi jagung penuhi kebutuhan penerima PKH

Usaha produksi beras jagung kelompok tani di Desa Tuwagetobi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Ketua Kelompok Tani Lewowerang Kamilus Tupen, Jumat (20/11/2020).(Antara)

Beras dan jagung yang kami produksi bersama beberapa kelompok tani di Desa Tuwagetobi ini disalurkan melalui kios-kios penyalur pangan untuk PKH di Pulau Adonara

Kupang (ANTARA) - Kelompok tani di Desa Tuwagetobi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur memproduksi jagung yang disalurkan dalam bentuk beras jagung untuk penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di kabupaten setempat.

Ketua Kelompok Tani Lewowerang Desa Tuwagetobi, Kamilus Tupen Jumat, (21/11) ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, menjelaskan penyaluran beras jagung ini untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penerima PKH yang dialkokasikan pada 2020 ini sebesar 1 kilogram per penerima manfaat.

“Beras jagung yang kami produksi bersama beberapa kelompok tani di Desa Tuwagetobi ini disalurkan melalui kios-kios penyalur pangan untuk PKH di Pulau Adonara,” katanya.

Baca juga: Wabup Flores Timur ingatkan penjual tak cari untung di tengah COVID

Ia menjelaskan, produksi beras jagung ini dimulai sejak Agustus 2020 lalu dan hingga saat ini sudah tersalurkan sekitar 4 ton.

Kamilus mengatakan, kegiatan usaha produksi beras jagung ini dilakukan untuk menangkap peluang pasar komoditi jagung di tingkat lokal melalui program PKH.

Ia mengaku optimistis akan semakin banyak produk jagung petani setempat yang terserap di pasar karena permintaan yang semakin bertambah.

“Untuk tahun 2020 ini beras jagung yang disalurkan 1 kg per KK penerima PHK tetapi pada tahun anggaran 2021 mendatang pemerintah daerah mengintervensi dengan alokasi sebesar 5 kg per KK,” katanya.

Artinya, kata Kamilus, dengan alokasi 5 kg per KK maka kebutuhan beras jagung giling untuk penerima program PKH di Flores Timur sebesar 70 ton per bulan.

“Peluang ini yang sedang kami upayakan untuk mengisinya sehingga produksi jagung petani bisa banyak yang terserap di pasar,” katanya.

Baca juga: Wabup Flores Timur minta petani tetap mengolah lahan pertanian

Kamilus menambahkan, usaha produksi jagung ini telah memberikan dampak keuntungan yang dirasakan langsung para petani setempat karena selain dipasok untuk kebutuhan program PKH juga untuk sektor peternakan.

“Dedak jagung yang kami produksi juga dimanfaatkan untuk pakan babi yang sekarang permintaannya juga semakin tinggi karena banyak peternak babi mulai beralih pakan dari ubi ke jagung,” katanya.