"Saya sudah mengusulkan dan juga sudah menjelaskan kepada Komisi V DPRD NTT. Dan saat ini masih menunggu apakah usulan itu diterima atau tidak," kata Ketua Harian KONI NTT Andre Koreh di Kupang, Selasa, (5/9).
Menurutnya, masalah klasik yang selama ini terjadi tidak hanya di NTT saja, namun hampir di seluruh daerah di Indonesia adalah anggaran dalam hal pembinaan para atlet sehingga menghambat perkembangan olahraga di suatu daerah.
Menurutnya dengan perda tersebut akan ada anggaran khusus yang dapat dikeluarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) NTT untuk olahraga di NTT ini.
"Kalau misalnya APBD saat ini sekitar Rp1 triliun, kalau dibagikan 2 persen untuk olahraga diperkirakan untuk olahraga ada sekitar Rp20 miliar, dan ini akan sangat membantu atlet-atlet kita agar bisa berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional," tambahnya.
Usulan dari KONI tersebut, lanjutnya, sudah dibahas juga dengan Dinas Pemuda dan Olahraga serta DPRD NTT. Langkah selanjutnya tinggal menunggu Komisi V DPRD untuk mendorong usulan tersebut agar bisa masuk ke legislasi daerah kemudian keluarlah Perda tersebut.
Andre Koreh yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT ini mengatakan bahwa pada intinya perda tersebut dapat memayungi seluruh proses pembinaan, pengaturan serta pelaksanaan pembinaan olahraga di NTT dari berbagai jenis olahraga.
Usulan dari KONI tersebut, lanjutnya, sudah dibahas juga dengan Dinas Pemuda dan Olahraga serta DPRD NTT. Langkah selanjutnya tinggal menunggu Komisi V DPRD untuk mendorong usulan tersebut agar bisa masuk ke legislasi daerah kemudian keluarlah Perda tersebut.
Andre Koreh yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT ini mengatakan bahwa pada intinya perda tersebut dapat memayungi seluruh proses pembinaan, pengaturan serta pelaksanaan pembinaan olahraga di NTT dari berbagai jenis olahraga.
"Kami harapkan pada akhir 2017 perdanya bisa terbit agar tahun depan anggaran bisa segera ada demi atlet-atlet kita," demikian Andre Koreh.