GTTP targetkan lacak 10.000 orang tekan kasus Corona di Kota Kupang

id NTT,Kota Kupang,COVID-19,GTTP COVID-19 NTT

GTTP targetkan lacak 10.000 orang tekan kasus Corona di Kota Kupang

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTT Benediktus Polo Maing (kanan) saat memberikan keterangan pers terkait penanganan COVID-19 di Kupang, Rabu (27/1/2021) (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kami menargetkan dalam seminggu ke depan, minimal bisa tracing terhadap 10.000 orang yang berkontak erat dengan pasien COVID-19 di Kota Kupang
Kupang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan melacak 10.000 orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 guna menekan penyebaran COVID-19 dari transmisi lokal di Kota Kupang.

"Kami menargetkan dalam seminggu ke depan, minimal bisa tracing terhadap 10.000 orang yang berkontak erat dengan pasien COVID-19 di Kota Kupang," kata Ketua GTTP COVID-19 NTT Benediktus Polo Maing di Kupang, Rabu, (27/1).

Ia menjelaskan penyebaran kasus COVID-19 di Kota Kupang menjadi perhatian serius karena terjadi peningkatan kasus yang drastis melalui transmisi lokal.

Benediktus menyebutkan dari total kasus COVID-19 di NTT yang tercatat hingga Selasa, mencapai 4.596 kasus, terdapat sekitar 50 persen kasus terjadi di Kota Kupang.

Menanggapi kecenderungan peningkatan kasus ini, lanjut dia, pemerintah provinsi mengambil langkah bersama Pemerintah Kota Kupang membentuk tim gabungan dalam upaya menekan percepatan penyebaran kasus dan sedapat mungkin tidak terjadi penambahan kasus.

"Ada dua tim besar yang fokus pada penegakan disiplin protokol kesehatan dan satu lagi pada tracing, screening, dan isolasi mandiri," katanya.

Benediktus mengatakan logisitik untuk pemeriksaan antigen terhadap orang-orang yang terlacak telah disiapkan Pemerintah Kota Kupang dibantu pemerintah provinsi.

Baca juga: Pasien COVID-19 di NTT tembus angka 4.596 orang

Dari hasil pelacakan dan pemeriksaan, nantinya dipilah antara warga yang bergejala COVID-19 ringan dan berat untuk penanganan selanjutnya baik di rumah sakit maupun isolasi secara terpusat.

Baca juga: Legislator sebut pasien COVID-19 isolasi mandiri tak dapat pelayanan

Baca juga: Presiden sebut vaksinasi Corona ke masyarakat pertengahan Februari


"Jadi pelacakan ini segera kita mulai hari-hari ke depan ini dan akan dievaluasi lagi agar jika perlu akan ditingkatkan lagi," katanya.