Program KB Tekan Angka Kelahiran Anak

id KB

Program KB Tekan Angka Kelahiran Anak

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty (kanan) didampingi Kepala BKKBN NTT Marianus M Kuru memeriksa sejumlah alat kontrasepsi yang ada di BKKBN NTT di Kupang. (Foto Antara/Kornelis Kaha)

Program Keluarga Berencana (KB) harus kembali digalakkan di semua daerah untuk menekan angka kelahiran.
Kupang (Antara NTT) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Surya Chandra Surapaty menegaskan program Keluarga Berencana (KB) harus kembali digalakkan di semua daerah untuk menekan angka kelahiran.

"Berdasarkan survey demografi pada 2012 jumlah anak yang ada di dalam sebuah keluarga mencapai 2,6 persen, sehingga perlu diturunkan. Karena itu, program KB ini harus digalakkan, termasuk juga di NTT," katanya saat memberi memberi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa STIKES Citra Husada Mandiri di Kupang, Senin.

Ia mengharapkan agar program KB tersebut harus benar-benar digalakkan agar jumlah anak dalam sebuah keluarga hanya mencapai 2,1 persen yang merupakan target dari BKKBN bisa tercapai.

Menurutnya saat ini dengan angka kelahiran yang mencapai 2,6 jika dibiarkan maka tidak lama lagi angka tersebut akan meningkat menjadi tiga persen yang artinya akan semakin banyak manusia yang lahir di Indonesia.

Oleh karena itu menurutnya setiap Pemerintah daerah harus gencar untuk mengelorakan program KB tersebut.

Lebih lanjut ia mengatakan penurunan angka kelahiran anak dari 2,6 menjadi 2,1 persen itu akan diiringi dengan meningkatkan kualitas penduduk.

"Untuk menurunkan angka kelahiran maka program KB harus digalakkan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Agar ibu tak terbebani dengan anak yang banyak maka jangan banyak-banyak melahirkan anak," tuturnya.

Program KB dengan program dua anak cukup juga sangat penting karena memang anak yang ada itu butuh pendidikan, perhatian orangtua, sehingga dengan anak dua perhatian orangtua bisa lebih fokus pada anak untuk bertumbuh menjadi anak berkualitas. 

Lebih lanjut ia mengatakan program menurunkan angka kelahiran yang disertai dengan meningkatkan kualitas manusia Indonesia menurutnya sesuai dengan program Pemerintah Joko Widodo yang tertuang dalam Nawacita.

Terkait dengan pembangunan nanya dia ada tiga hal penting yang dibahas dalam nawacita tersebut, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melakukan revolusi karakter bangsa dan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa.

Usai memberikan materi di Stikes CHMK Kupang, Kepala BKKBNpun mengelar dialog interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI) Kupang yang isinya membahas tentang penggunaan KB serta alat-alat konstrasepsi.