Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan pendataan dan validasi data kerusakan rumah warga yang terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja di provinsi itu sudah tuntas dan telah dikirim ke BNPB .
"Semua data rumah-rumah penduduk yang mengalami kerusakan akibat badai siklon tropis seroja semuanya sudah dikirim Pemerintah NTT kepada BNPB," kata pelaksana tugas Kepala Badan Pelaksana BPBD NTT, Ishak Nuka kepada ANTARA di lokasi pengungsian di Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu, Kota Kupang, Sabtu (1/5).
Pemprov NTT sudah menerima data kerusakan bencana alam dari 18 kabupaten/kota yang terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja.
Menurut dia, sejak Jumat (3/4) pukul 24.00 wita posko penangulangan bencana siklon tropis seroja di NTT sudah menutup peneriman laporan data kerusakan dari kabupaten/kota.
"Tidak ada perpanjangan proses pendatan dan validasi. Semua kabupaten/kota sudah selesai melakukan pendataan dan validasi ," kata Ishak Nuka.
Ishak Nuka mengaku tidak mengingat secara persis berapa banyak data kerusakan yang telah dikirim ke BNPB.
"Tidak ingat persis jumlah data kerusakan yang dikirim ke BNPB namun kami pastikan semua data yang dikirim dari 18 kabupaten/kota yang terdampak bencana sudah dikirim kepada Pemerintah Pusat,"tegasnya.
Ia mengatakan, Pemerintah NTT saat ini sedang menungu informasi dari BNPB tentang hasil validasi terhadap data kerusakan yang dikirim tersebut sehingga para korban bencana alam bisa mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah.
Baca juga: Uni Eropa salurkan Rp 3,4 miliar bantu korban bencana NTT
Baca juga: Pemkot Kupang tunggu arahan BNPB soal relokasi korban bencana
Validasi data korban bencana seroja di NTT tuntas
Tidak ada perpanjangan proses pendatan dan validasi