BI luncurkan digitalisasi pasar tradisional di Kota Kupang

id NTT,Kota Kupang,pasar tradisional,digitalisasi pasar,QRIS

BI  luncurkan digitalisasi pasar tradisional di Kota Kupang

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran digitalisasi pasar tradisional di pasar Oebobo, Kota Kupang, Rabu (2/6/2021). (ANTARA/HO-BI NTT)

Digitalisasi pasar yang dilakukan ini mencakup penerimaan retribusi serta transaksi pembayaran melalui QRIS
Kupang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kupang dan PT Telkom Indonesia meluncurkan digitalisasi pasar tradisional di pasar Oebobo, Kota Kupang berupa penggunaan sistem transaksi digital melalui Quick Response Indonesia Standard (QRIS).

"Digitalisasi pasar yang dilakukan ini mencakup penerimaan retribusi serta transaksi pembayaran melalui QRIS," kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam peluncuran digitalisasi pasar tradisional di Kupang, Rabu, (2/6) yang dihadiri Wali Kota Kupang Jefriston Riwu Kore.

Digitalisasi pasar tradisional ini dilakukan di Pasar Oebobo dan selanjutnya di dua pasar tradisonal lain di Kota Kupang seperti Naikoten dan Oeba.

Ariawan mengatakan digitalisasi ini guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pasar serta meningkatkan kapasitas dan daya saing bagi pedagang pasar tradisional.

Untuk itu, kata dia selanjutnya BI NTT terus mendorong agar diterapkan pada pasar tradisional lain di Kota Kupang hingga di seluruh NTT.

BI NTT mencatat jumlah pengguna QRIS di NTT meningkat 12,8 persen sejak awal 2021 atau bertambah dari 31.095 merchant menjadi 35.095 merchant per Mei.

Baca juga: BI fasilitasi 19 UMKM tenun ikat NTT masuk pasar daring

Ariawan menjelaskan khusus bagi pelaku usaha mikro, penggunaan QRIS tidak dikenakan biaya dan platform pembayaran untuk sekali transaksi bisa mencapai Rp5 juta.

Baca juga: BI NTT sebut penyaluran KUR tumbuh 0,12 persen triwulan I

Ia berharap dengan dengan upaya akselerasi ekonomi keuangan digital ini dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi di NTT.