IWO Diminta Perangi Hoax

id IWO

IWO Diminta Perangi Hoax

Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso

Kapolda NTT meminta Ikatan Wartawan Online (IWO) yang baru terbentuk di daerah ini agar bisa memerangi informasi maupun pemberitaan tidak benar (hoax) yang beredar luas melalui media sosial.
Kupang (Antara NTT) - Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Agung Sabar Santoso meminta Ikatan Wartawan Online (IWO) yang baru terbentuk di daerah ini agar bisa memerangi informasi maupun pemberitaan tidak benar (hoax) yang beredar luas melalui media sosial.

"Saya mengajak rekan-rekan yang tergabung dalam IWO agar ikut berperan aktif bersama aparat kepolisian untuk memerangi berbagai informasi hoax yang terus merajalela di  media sosial saat ini," kata jenderal berbintang dua itu saat beraudiensi dengan pengurus IWO NTT di Kupang, Kamis.

Menurut Kapolda NTT, hoax itu berdampak menyesatkan dan merugikan masyarakat bahkan berpotensi menimbulkan kericuhan atau konflik di tengah masyarakat.

Jika setiap hari masyarakat disodori berbagai informasi yang mengada-ada, maka dapat membentuk opini publik yang bertentangan dengan sebuah kejadian atau kenyataan sesungguhnya.

Untuk itu, kehadiran IWO di daerah ini diharapkan mampu memberikan sajian informasi yang benar dan akurat sesuai dengan prinsip dan kode etik jurnalistik yang berlaku dalam dunia kewartawanan.

Kapolda NTT Agung Sabar Santoso mengapresiasi kehadiran organisasi IWO di NTT yang diharapkan bisa berperan sebagai organisasi media online yang menjadi rujukan bagi warga NTT.

"Kita mendukung penuh hadirnya IWO di NTT dan kerja sama bisa kita jalin untuk bersama-sama memerangi informasi yang tidak benar (hoax)," kata dia.

Sementara itu, Ketua IWO NTT Giran Bere mengatakan, pertemuan dengan Kapolda NTT tersebut untuk menjalin silaturahim guna mempererat kemitraan dalam semangat memerangi berbagai informasi hoax yang setiap saat disuguhkan ke masyarakat melalui media sosial.

"Kami berharap Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso beserta jajarannya bisa menjalin kerja sama, baik dalam bentuk pemberitaan maupun dalam bentuk lainnya untuk memerangi berita hoax, yang sering menyesatkan masyarakat," kata koresponden Kompas.com itu.

Perangi hoax
Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya juga meminta IWO NTT mampu menjadi penangkal hadirnya berita-berita hoax yang meresahkan masyarakat.

"Kehadiran organisasi wartawan online sepeti IWO ini harus dilandasi komitmen memerangi, menjadi penangkal berbagai informasi hoax di masyarakat dengan pemberitaan yang jujur," kata Lebu Raya.

Gubernur dua periode itu menyadari bahwa perkembangan teknologi dan informasi yang sedemikian pesat membuka ruang lebar bagi hadirnya informasi atau berita bohong maupun bersifat provokatif.

Menurutnya, banyak informasi hoax yang setiap waktu menyebar di jejaring sosial dan semakin meresahkan masyarakat setempat.

"Sekarang, semua lapisan masyarakat kita sudah akrab dengan Facebook, Instagram, WhatsApp dan macam-macam aplikasi lainnya yang dipakai untuk sharing berbagai informasi bohong, tidak akurat. Kalau terus dibiarkan maka akan membentuk opini publik yang keliru," katanya.

Untuk itu, gubernur berharap kehadiran organisasi wartawan online mampu berperan sebagai pencerah masyarakat sehingga mereka bisa mendapatkan informasi yang benar yang seharusnya dikonsumsi.

"Saya mengapresiasi kehadiran IWO NTT ini dan saya berhadap organisasi seperti ini ke depan bisa ikut memerangi informasi hoax di masyarakat dengan pemeberitaan yang jujur," katanya.

Gubernur Lebu Raya juga berharap agar pemberitan yang disampaikan ke publik mampu membangun optimisme sehingga masyarakat bisa termotivasi untuk bekerja keras dan berjuang mencapai kesejahteraan bersama.