1.700 UMKM di Kabupaten Kupang mulai gunakan QRIS

id NTT,geliat ekonomi

1.700 UMKM di Kabupaten Kupang mulai gunakan QRIS

Kepala Bank NTT Cabang Oelemasi, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maria J.D.Samalelo (Antara/ Benny Jahang)

Kami belum bisa ke daerah pedalaman karena terkendala jaringan telekomunikasi yang masih terbatas
Kupang (ANTARA) - Kepala Bank NTT Cabang Oelemasi, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria J.D.Samalelo, menyebutkan 1.700 pelaku UMKM di daerah itu telah menggunakan Quik Response Code Indonesia Standar (QRIS) Bank NTT sebagai sistem pembayaran digital.

"Sistem digitalisasi dalam bertransaksi sangat membantu warga dan pelaku UMKM dan hingga saat ini sudah 1.700 pelaku usaha yang menggunakan sistem digitalisasi QRIS Bank NTT dalam mengembangkan usahanya," kata Maria saat ditemui dalam kegiatan festival desa binaan Bank NTT Cabang Oelamasi di Pasar Baru Oetete, Desa Mata Air, Sabtu, (12/6).

Menurut dia,  di tengah pandemi COVID-19 QRIS sangat efektif sebagai fasilitas bertransaksi.

"Masyarakat Kabupaten Kupang tidak perlu membawa uang tunai saat berbelanja ke pasar atau toko-toko karena sudah ada fasilitas QRIS untuk bertransaksi," katanya.

Ia mengatakan transaksi  QRIS bisa dilakukan di Caplong, Kecamatan Fatuleu serta Amarasi dan sejumlah kecamatan yang telah ada kantor Kas Bank NTT.
 
Salah satu pelaku usaha tenun ikat di Kabupaten Kupang yang menjadi binaan Bank NTT menggunakan sistem digital QRIS dalam melakukan transaksi penjualan kain tenun khas NTT. (Antara/ Benny Jahang)
"Kami belum bisa ke daerah pedalaman karena terkendala jaringan telekomunikasi yang masih terbatas," ujarnya.

Ia mengatakan festival desa binaan Bank NTT diharapkan menjadi daya dorong pelaku usaha di Kabupaten Kupang untuk kembali bangkit berusaha setelah daerah itu dilanda badai seroja.

Sekitar 70 pelaku usaha di Pasar Baru Oetete, Desa Mata Air, yang menjadi peserta telah ikut digitalisasi QRIS.

Baca juga: Pelaku usaha di Kota Kupang dilatih pemasaran daring

"Geliat ekonomi di Desa Mata Air sangat menjanjikan karena berbagai potensi ekonomi ada di daerah ini baik pertanian dan wisata," kataya.

Baca juga: Artikel- Kisah UKM Karolina bertahan di tengah pandemi