TNI gelar TMMD ke-111 di daerah perbatasan

id TMMD, NTT, Kota Kupang,TNI AD

TNI  gelar TMMD ke-111 di daerah perbatasan

Sejumlah ibu-ibu bersama aparat TNI sedang membangun gedung sekolah saat pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111 di desa Nekmese, Kabupaten Kupang, Selasa (15/6). ANTARA/Kornelis Kaha

"Sasarannya, kalau di Desa Sanraen kita renovasi satu gereja, satu Kapel, kemudian di Desa Nekmese kita bangun tiga ruang kelas dan satu ruang guru dan juga rumah pastoran,"
Kupang (ANTARA) - TNI AD mengelar TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 di dua desa di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, yang berbatasan laut langsung dengan Australia.

Komandan Kodim 1604/Kupang Kolonel Arh Abraham Kalelo di Kupang, Selasa, mengatakan bahwa pelaksanaan TMMD ke 111 ini tersebar di dua desa yaitu Desa Sanraen dan Desa Nekmese.

"Sasarannya, kalau di Desa Sanraen kita renovasi satu gereja, satu Kapel, kemudian di Desa Nekmese kita bangun tiga ruang kelas dan satu ruang guru dan juga rumah pastoran," katanya.

Pelaksanaan TMMD ke 111 sendiri ujar dia akan selesai pada 15 Juli 2021, oleh karena itu tambah dia, pembangunan sejumlah fasilitas itu juga harus dipastikan selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.

Baca juga: Bupati Kupang minta TMMD dilakukan dua kali setahun
Baca juga: Pemkab Kupang dukung TNI gelar TMMD di wilayah perbatasan


Lebih lanjut kata dia, selain pembangunan fisik, TMMD III ini juga disertai dengan pembangunan non fisik, diantaranya seperti sosialisasi seperti pembinaan kepada masyarakat

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kupang yang sudah mempercayakan pelaksanaan TMMD di kabupaten yang berbatasan dengan dua negara Timor Leste dan Australia itu.

"Meskipun tugas pokok kami bukan membangun, namun kami fasilitasi untuk bersama membangun wilayah kabupaten Kupang, seirama dengan program Pemda," tambah dia.

Kepala Desa Saraen Kefas Sarunisi ditemui terpisah menyampaikan terima kasihnya kepada TNI yang mau merenovasi gereja yang sudah dibangun sejak tahun 1950 itu.

"Selama ini umat di sini kalau beribadah atap gerejanya berlubang besar, sehingga terkadang panas dan tidak nyaman beribadah, tetapi dengan perbaikan gereja ini tentu saja sangat membantu kami umat di sini," tambah dia.

Menurut dia warga di desa itu sangat antusias membantu TNI untuk merenofasi gereja itu. Hal ini terlihat tidak hanya kaum pria saja yang membantu membangun tetapi juga ibu-ibu di desa tersebut turut membantu .