BI jalankan pengembangan ekonomi pada empat pesantren di NTT

id NTT,BI NTT,pesantren NTT,ekonomi pesantren

BI jalankan pengembangan ekonomi pada empat pesantren di NTT

Ilustrasi - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jl El Tari Kota Kupang. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kita berharap dengan intervensi bantuan ini membuat usaha ekonomi pesantren lebih berkembang cepat menuju kemandirian ekonomi
Kupang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur menjalankan program pengembangan ekonomi pada empat pesantren yang tersebar di wilayah provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Pengembangan ekonomi pesantren kami lakukan sejak 2018 hingga 2021 ini antara lain di Pesantren Walisanga, Hidayatullah, Manahil Al Irfan, dan Ikhwatul Muslimin," kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja di Kupang, Jumat, (23/7).

Ia mengatakan dalam program pengembangan ekonomi ini, BI NTT menyalurkan bantuan untuk mendukung usaha ekonomi yang dikelola pesantren seperti peralatan mesin paving block untuk Pesantren Walisanga.

Selain itu pembuatan demonstrasi plot (demplot) holtikultura pada lahan tidur di Pesantren Hidayatullah yang hasilnya dijual ke masayarakat sekitar serta bantuan mesin fotokopi untuk melengkapi tokoh alat tulis yang dikelola pesantren tersebut.

BI NTT juga memberikan bantuan pengembangan usaha air isi ulang yang dikelola Pesantren Manahil Al Irfan. Sedangkan untuk Pesantren Ikhwatul Muslimin masih dilakukan identifikasi lapangan untuk pengadaan bantuan sesuai dengan kebutuhan usaha.

"Kita berharap dengan intervensi bantuan ini membuat usaha ekonomi pesantren lebih berkembang cepat menuju kemandirian ekonomi," katanya.

Lebih lanjut Ariawan menjelaskan upaya pengembangan ekonomi pesantren ini merupakan bagian dari kontribusi BI dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah di NTT.

Baca juga: BI NTT fasilitasi UMKM peroleh sertifikat halal

Baca juga: BI dukung penerapan digitalisasi di Bank NTT


Selain menyasar pesantren, kata dia pihaknya juga melakukan fasilitasi sertifikat halal bagi UMKM serta kurasi Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA).

Ariawan menambahkan pihaknya juga memberikan edukasi keuangan syariah ke masyarakat sebagai bentuk kontribusi dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah sebagai salah satu strategi mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun regional.