London/Washington (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengatakan pada Minggu (1/8) mereka percaya Iran melakukan serangan pada kapal tanker produk minyak yang dikelola Israel.
Serangan yang terjadi di laut Oman pada Kamis, (30/7) itu menewaskan seorang warga Inggris dan seorang warga Rumania.
AS dan Inggris berjanji akan bekerja sama dengan sekutu mereka untuk mengambil tindakan balasan.
Iran sebelumnya membantah terlibat dalam insiden itu setelah dipersalahkan oleh Israel.
"Setelah memeriksa informasi yang ada, kami yakin bahwa Iran melakukan serangan ini, yang menewaskan dua orang tak bersalah, dengan menggunakan UAV (drone) satu-arah yang eksplosif," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataan.
Blinken menambahkan "tidak ada pembenaran" bagi serangan tersebut.
"Kami bekerja sama dengan para mitra untuk mempertimbangkan langkah berikutnya dan berkonsultasi dengan negara-negara di kawasan itu untuk mengambil tindakan yang pantas dalam waktu dekat," kata Blinken.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab sebelumnya mengatakan bahwa pemeriksaan oleh Inggris menyimpulkan bahwa besar kemungkinan Iran menggunakan satu atau lebih kendaraan udara tak berawak (drone) untuk melakukan serangan "melanggar hukum dan keji" itu.
"Kami yakin serangan ini disengaja, ditargetkan, dan sebuah pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional oleh Iran," kata Raab.
Inggris tengah bekerja dengan mitra internasional mereka untuk mengambil "tindakan bersama", kata dia.
Serangan itu dilakukan terhadap Mercer Street, kapal tanker milik Jepang berbendera Liberia yang dikelola perusahaan Israel Zodiac Maritime.
Angkatan Laut AS, yang mengawal tanker tersebut dengan kapal induk USS Ronald Reagan, mengatakan pada Sabtu bahwa indikasi awal "jelas menunjuk" pada serangan drone.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah menuduh Iran "berusaha mengelak dari tanggung jawab" atas serangan tersebut, dan menyebut bantahan mereka "pengecut".
Berbicara dalam pertemuan mingguan kabinet pada Minggu, Bennet mengatakan: "Saya nyatakan dengan tegas: Iran adalah pelaku serangan terhadap kapal tersebut", seraya menambahkan intelijen mendukung pernyataannya itu.
"Kami, dalam kasus apa pun, memiliki cara sendiri untuk menyampaikan pesan kepada Iran," kata Bennet.
Menteri Luar Negeri Israel sebelumnya mengatakan insiden itu pantas mendapat balasan yang keras.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan dalam jumpa pers mingguan pada Minggu bahwa "rezim Zionis (Israel) telah menciptakan ketidakamanan, teror dan kekerasan... Tuduhan tentang keterlibatan Iran dikutuk oleh Teheran".
"Tuduhan semacam itu dimaksudkan oleh Israel untuk mengalihkan perhatian dari fakta dan tidak berdasar," kata Khatibzadeh.
Ada sejumlah penjelasan tentang apa yang terjadi pada tanker tersebut. Zodiac Maritime menyebut insiden itu sebagai "dugaan pembajakan", dan seorang sumber di Pusat Keamanan Maritim Oman menyebut peristiwa itu merupakan sebuah kecelakaan yang terjadi di wilayah perairan Oman.
Baca juga: Angkatan Laut AS bantu tanker Israel yang diserang di lepas pantai Oman
Dalam beberapa bulan terakhir, Iran dan Israel saling menuduh sebagai pelaku serangan terhadap kapal mereka masing-masing.
Baca juga: Israel menolak keputusan PBB selidiki konflik
Ketegangan makin meningkat di kawasan Teluk sejak AS kembali menerapkan sanksi kepada Iran pada 2018, menyusul penarikan Washington oleh Presiden Donald Trump dari kesepakatan nuklir Teheran dengan sejumlah negara besar pada 2015. (Antara/Reuters)