Kupang (AntaraNews NTT) - Tiga pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018-2023 menyampaikan rasa keprihatinannya atas operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK terhadap Marianus Sae, salah satu calon gubernur NTT 2018 yang usungan PDIP dan PKB.
Calon Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat ditemui usai rapat pleno penetapan calon gubernur dan wakil gubernur NTT 2018 di Kupang, Senin, mengaku kaget saat mendengar bahwa MS ditangkap oleh KPK.
"Tentunya kami prihatin dan kami terus mendoakan agar Pak Marianus bisa tabah menghadapi cobaan yang ada," katanya kepada wartawan di Kupang.
Tak hanya bagi MS, pernyataan berupa dukungan juga diberikan kepada Emi Nomleni, Calon Wakil Gubernur yang menjadi pasangan MS dalam Pilgub Juni 2018 mendatang untuk terus berjuang dan tak boleh mundur dalam pertarungan perpolitikan di NTT.
Politisi Partai Nasdem ini juga memberikan support kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk terus bekerja untuk membongkar kasus korupsi.
"Masalah-masalah korupsi ini adalah masalah serius yang harus menjadi perhatian KPK. Karena hal seperti ini bisa menyusahkan bangsa khususnya masyarakat kecil," tambahnya.
Pernyataan keprihatinan atas kasus yang menimpa Marianus Sae juga datang dari Calon Gubernur NTT Beny K Harman. "Saya tidak menyangka bahwa MS akan terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," ujarnya.
"Saya tak ingin banyak komentar. Tetapi pada intinya saya prihatin dengan musibah yang menimpa Pak Marianus," ujarnya.
Sementara itu Calon Gubernur Esthon Foenay juga mengatakan bahwa tak bisa memberikan komentar lebih jauh soal kasus OTT Marianus Sae. "Saya berharap kasusnya bisa cepat selesai agar bisa bertarung sama-sama dalam ajang Pilgub 2018 ini," ujarnya.