Plataran Indonesia menghadirkan armada terbarunya Plataran Malayeka Phinisi untuk mendukung ekowisata pulau di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Plataran Malayeka Phinisi sebagai bagian dari armada Plataran Private Cruise siap melengkapi panji ekowisata Plataran, yang mana salah satunya adalah ekowisata pulau di Labuan Bajo," kata Corporate Director of Sales and Marketing Hotels, Resorts, and Cruices Santi Triana di Labuan Bajo, Kamis, (19/8).
Plataran Malayeka Phinisi merupakan warisan dari mantan wakil presiden Jusuf Kalla yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita. Santi menjelaskan, Plataran Indonesia mewarisi kapal milik Jusuf Kalla tersebut untuk melanjutkan harkat dan martabat nenek moyang dalam menjelajahi tanah tumpah darah negara Indonesia, kampung halaman, dan menyatu dengan lautan.
Ia menegaskan, Plataran Malayeka Phinisi tak sekadar hadir untuk memberi sensasi keindahan semata dari sebuah wisata. Tapi, ada komunitas yang diberdayakan dan budaya yang selalu dinarasikan. Ia menyebut, hampir semua karyawan baik di Plataran Komodo maupun Plataran Malayeka Phinisi adalah warga lokal.
"Alam, budaya, dan komunitas (masyarakat) adalah tiga hal yang tidak bisa dipisahkan. Plataran Indonesia akan selalu menjaga tiga hal itu," ungkap Santi.
Atas tujuan promosi ekowisata pulau tersebut, lanjutnya, maka Plataran Malayeka Phinisi hadir dengan berbagai keunggulan pelayanan.
Kapal kolosal dengan dimensi panjang 37,8 meter dan balok 9 meter itu telah dilengkapi dengan tujuh kamar tidur mewah, terdiri dari satu kamar tidur utama dan bak mandi ekslusif di dalam kamar, bathtub en-suite, serta dek pribadi. Selanjutnya, ada dua kamar double-bed, dua kamar twin-bed, dan dua kamar dengan tempat tidur susun, semua dengan kamar mandi yang tersedia langsung di masing-masing kamar.
Baca juga: Goa Rangko's Cave sunlit charm
Berbagai fasilitas juga diberikan, seperti fasilitas menyelam khusus, ruang bersantai dan ruang makan yang luas dengan meja bar pribadi, dek luar ruangan yang luas dengan sofa untuk bersantai, serta dek atap yang nyaman dengan pemandangan laut Flores.
Baca juga: Labuan Bajo, NTT Port offers loading, unloading for 2,020-TEU containers
"Dengan Plataran Malayeka, kami yakin bahwa berlayar adalah pengalaman ekowisata yang penuh makna di laut lepas dan sekitarnya," katanya optimis.
"Plataran Malayeka Phinisi sebagai bagian dari armada Plataran Private Cruise siap melengkapi panji ekowisata Plataran, yang mana salah satunya adalah ekowisata pulau di Labuan Bajo," kata Corporate Director of Sales and Marketing Hotels, Resorts, and Cruices Santi Triana di Labuan Bajo, Kamis, (19/8).
Plataran Malayeka Phinisi merupakan warisan dari mantan wakil presiden Jusuf Kalla yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita. Santi menjelaskan, Plataran Indonesia mewarisi kapal milik Jusuf Kalla tersebut untuk melanjutkan harkat dan martabat nenek moyang dalam menjelajahi tanah tumpah darah negara Indonesia, kampung halaman, dan menyatu dengan lautan.
Ia menegaskan, Plataran Malayeka Phinisi tak sekadar hadir untuk memberi sensasi keindahan semata dari sebuah wisata. Tapi, ada komunitas yang diberdayakan dan budaya yang selalu dinarasikan. Ia menyebut, hampir semua karyawan baik di Plataran Komodo maupun Plataran Malayeka Phinisi adalah warga lokal.
"Alam, budaya, dan komunitas (masyarakat) adalah tiga hal yang tidak bisa dipisahkan. Plataran Indonesia akan selalu menjaga tiga hal itu," ungkap Santi.
Atas tujuan promosi ekowisata pulau tersebut, lanjutnya, maka Plataran Malayeka Phinisi hadir dengan berbagai keunggulan pelayanan.
Kapal kolosal dengan dimensi panjang 37,8 meter dan balok 9 meter itu telah dilengkapi dengan tujuh kamar tidur mewah, terdiri dari satu kamar tidur utama dan bak mandi ekslusif di dalam kamar, bathtub en-suite, serta dek pribadi. Selanjutnya, ada dua kamar double-bed, dua kamar twin-bed, dan dua kamar dengan tempat tidur susun, semua dengan kamar mandi yang tersedia langsung di masing-masing kamar.
Baca juga: Goa Rangko's Cave sunlit charm
Berbagai fasilitas juga diberikan, seperti fasilitas menyelam khusus, ruang bersantai dan ruang makan yang luas dengan meja bar pribadi, dek luar ruangan yang luas dengan sofa untuk bersantai, serta dek atap yang nyaman dengan pemandangan laut Flores.
Baca juga: Labuan Bajo, NTT Port offers loading, unloading for 2,020-TEU containers
"Dengan Plataran Malayeka, kami yakin bahwa berlayar adalah pengalaman ekowisata yang penuh makna di laut lepas dan sekitarnya," katanya optimis.