Kupang (AntaraNews NTT) - Tim Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menangkap empat terduga pelaku pengeroyokan terhadap seorang anggota Brimob Polda NTT Bharatu Sunarno pada Sabtu (24/2) malam.
Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada wartawan di Kupang, Senin, mengatakan empat pelaku pengeroyokan itu masing-masing bernama Yanto (29), Rolan (40), Hendrikus Riccal Boro (21) dan Kenon Arisanto Mbau (26).
"Para pelaku setelah ditangkap mengaku bahwa saat melakukan aksinya sedang dalam keadaan mabuk, akibat mengkonsumsi minuman keras," kata Jules.
Keempat pelaku itu mempunyai profesi yang berbeda-beda. Ada yang hanya berprofesi sebagai tukang ojek, tukang parkir, serta tenaga keamanan salah satu bank di Kota Kupang.
Jules menjelaskan dari kronologis kejadian bermula saat Bharatu Sunarno dan sejumlah temannya hendak makan malam di salah satu tempat makan di pinggir jalan Kota Kupang.
Saat hendak memasuki warung makan itu mereka berpapasan dengan sejumlah pria berjumlah 10 orang yang juga baru selesai makan. Acun teman dari Sunarno dengan sopan menyapa seorang pelaku dengan kalimat "permisi kaka sayang".
"Usai disapa, seorang pria langsung datang mencekik leher Bharatu Sunarno, walaupun Sunarno sudah mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anggota Brimob Polda NTT," ujarnya.
Namun mendengar pengakuan Sunarno para pelaku bukannya takut malah terus bergerak maju ke arah korban untuk melakukan aksi pemukulan.
Sudah terdesak dengan perbuatan dari para pelaku itu, Bharatu Sunarno kemudian berlari ke Mako Polda NTT yang tak jauh dari lokasi pemukulan yang dilakukan oleh para pelaku untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Usai melapor Bharatu Sunarno dengan anggota Brimob yang bertugas di Mako Brimob langsung mendatangi lokasi kejadian, namun saat tiba para pelaku sudah melarikan diri," ujarnya. Saat ini para pelaku pemukulan itu sudah ditahan di Mapolda NTT untuk diinterogasi lebih lanjut.
"Dan dari hasil pemeriksaan sementara para pelaku mengaku bahwa mereka memang baru selesai mengkonsumsi minuman keras sebelum melakukan aksinya," kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.