Anggaran Kementerian BUMN pada 2022 Rp208 miliar

id erick thohir,menteri bumn,anggaran TA 2022,kementerian bumn

Anggaran Kementerian BUMN pada 2022 Rp208 miliar

Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/pri.

Untuk kinerja anggaran tahun 2022, kami mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan sebesar Rp208 miliar
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Kementerian BUMN mendapatkan anggaran untuk Tahun Anggaran (TA) 2022 sebesar Rp208 miliar.

"Untuk kinerja anggaran tahun 2022, kami mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan sebesar Rp208 miliar," ujar Erick Thohir dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.

Menurut Menteri BUMN, anggaran Kementerian BUMN TA 2022 tersebut hanya 85 persen dari usulan anggaran yang diajukan atau dibandingkan dari anggaran tahun 2021 sebesar Rp244,8 miliar.

"Adapun peruntukkan bagi anggaran Kementerian BUMN TA 2022 tersebut, antara lain 60 persen untuk belanja barang sebesar Rp125 miliar, kemudian belanja modal Rp7,89 miliar dan untuk belanja pegawai sebesar Rp75,16 miliar," kata Erick Thohir.

Baca juga: Erick pastikan program job creations dan usahawan baru terlaksana
Baca juga: Menteri BUMN tekankan AKHLAK bagian upaya transformasi menyeluruh BUMN


Dalam paparannya, Menteri BUMN menyampaikan bahwa terkait anggaran Kementerian BUMN yang diberikan untuk 2021 sebesar Rp244,8 miliar, di mana realisasi penyerapannya pada Agustus 2021 sebesar 61 persen yang terdiri dari belanja pegawai yang terealisasi Rp39,36 miliar atau 67,7 persen dari pagu anggaran Rp58,14 miliar.

Kemudian realisasi belanja modal Rp4,93 miliar atau 45,8 persen dari pagu anggaran Rp10,76 miliar, dan realisasi belanja barang Rp58,82 miliar atau 58,8 persen dari pagu anggaran Rp124,15 miliar.

"Kami tetap optimistis pada tahun ini kita bisa menyerap di atas 90 persen," ujar Erick.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan pagu indikatif Kementerian BUMN TA 2022 sebesar Rp208,2 miliar dan mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp33,34 miliar.

Menurut Erick Thohir, pagu indikatif tersebut lebih rendah dari pagu indikatif pada 2021 sebesar Rp244,8 miliar atau 85,06 persen. Kalau melihat dari 2020 ke 2021 dan 2022, anggaran Kementerian BUMN terus mengalami penurunan.