Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Indonesia dalam tahun ini akan membangun sebanyak 15 jembatan di kawasan perbatasan yang berhadapan langsung dengan negara Timor Leste.
"Sebenarnya semua pulau yang ada penghuninya di NTT akan dibangun jembatan, namun hanya dilakukan pemugaran, sehingga prioritasnya untuk daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste," kata Kepala Balai Jalan Nasional X Bambang Nurhadi kepada Antara di Kupang, Senin.
Ia mengatakan total anggaran untuk membangun dan memperbaiki jembatan-jembatan di NTT kurang lebih mencapai Rp400 miliar. "Saya sudah berkeliling melihat banyak jembatan yang dibangun tidak sesuai standar sehingga perlu dibangun kembali dalam tahun ini," katanya.
Nurhadi mengatakan anggaran yang ada akan digunakan untuk membangun jembatan yang standar terlebih dulu, sedang jalan dengan jarak enam kilometer untuk sementara ditiadakan dulu karena arus lalu lintas kendaraan dan manusia masih jarang.
Tetapi kawasan rawan seperti tikungan serta tanjakan akan diperbaiki dan diperlebar sehingga tidak menyulitkan kendaraan-kendaraan besar saat membawa Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti di pulau Timor dan Flores.
"Saat ini proses survei masih dilakukan dengan sebuah alat canggih yang nilai kontrak alat tersebut mencapai Rp7 miliar lebih," katanya dan bertekad untuk membangun jalan nasional yang lebih ideal lagi seperti di Pulau Jawa.