Gubernur ajak pelaku jasa keuangan berinvestasi untuk pertanian di NTT

id NTT,Gubernur NTT,alat berat,investasi pertanian, pengolahan lahan

Gubernur ajak pelaku jasa keuangan berinvestasi untuk pertanian di NTT

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Yang kita butuhkan sekarang ini adalah investasi dalam dunia pertanian, dalam kondisi ini pertanian di NTT sangat membutuhkan berbagai fasilitas pendukung,

Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak pelaku industri jasa keuangan di daerah itu agar berinvestasi dalam pengolahan lahan untuk mendukung pembangunan sektor pertanian di provinsi berbasiskan kepulauan tersebut.

"Yang kita butuhkan sekarang ini adalah investasi dalam dunia pertanian, dalam kondisi ini pertanian di NTT sangat membutuhkan berbagai fasilitas pendukung," katanya dalam siaran pers Biro Humas Setda NTT yang diterima di Kupang, Jumat (24/9).

Hal itu disampaikan Gubernur NTT dalam pertemuan triwulan III 2021 yang diselenggarakan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi NTT.

Gubernur Viktor menyebutkan salah satu investasi yang sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan sektor pertanian yakni pengadaan alat berat untuk pengolahan lahan.

Menurut dia, kondisi lahan di NTT sangat membutuhkan alat berat dalam proses penggarapan, berbeda dengan provinsi atau daerah lain di luar NTT yang hanya membutuhkan traktor dalam pengolahan lahan.

Baca juga: Gubernur NTT usul bangun labkes hewan untuk tangani flu babi Afrika
Baca juga: Gubernur sebut lahan untuk pembangunan PLTS 2 GW siap digunakan

"Ini menjadi masalah serius jika tidak segera ditangani oleh kita semua. Tapi jika kita intervensi dengan alat berat, otomatis lahan-lahan di NTT yang sebelumnya susah digarap akan jadi berguna untuk kita olah secara maksimal," katanya.

Gubernur Viktor mengharapkan pelaku industri jasa keuangan baik bank maupun non-bank di NTT hadir mendukung pembiayaan untuk pengadaan alat berat guna memajukan sektor pertanian.

Menurut dia, jika potensi lahan di NTT yang tercatat mencapai lebih dari 5.000 hektare tidak dapat diolah dengan cara-cara konvensional. Oleh sebab itu dibutuhkan dukungan alat berat, yang tidak hanya sampai pada pengolahan lahan namun juga penanaman hingga masa panen, katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan pemerintah pusat telah membangun banyak bendungan untuk NTT sehingga masalah cadangan air perlahan mulai teratasi.

"Namun jika tidak kita dukung dengan kondisi lahan yang tidak bisa kita olah maka sama saja percuma," katanya.