Kupang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah penduduk miskin di provinsi itu bertambah sebanyak 19.770 orang menjadi 1.173.530 orang pada September 2020 dari Maret 2020.
Secara persentase, penduduk miskin di NTT pada September 2020 sebesar 21,21 persen meningkat 0,31 poin terhadap Maret 2020, kata Kepala BPS NTT Darwis Sitorus dalam keterangan pers terkait profil kemiskinan di NTT September 2020 yang diterima di Kupang, Senin, (15/2).
Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan di NTT naik sekitar 5.500 orang menjadi 118.880 pada September 2020 orang dari Maret 2020 sebanyak 113.390 orang.
Sedang penduduk miskin di wilayah pedesaan pada periode yang sama bertambah sekitar 14.300 orang menjadi 1.040.370 orang.
Darwis menjelaskan adanya pandemi COVID-19 mengakibatkan tingkat kemiskinan di provinsi berbasiskan kepulauan itu secara persentase bergerak naik yakni pada Maret 2020 sebesar 20,90 persen menjadi 21,21 persen pada September 2020.
Sementara terkait garis kemiskinan di NTT pada September 2020 tercatat sebesar Rp404.712/kapita/bulan atau naik 5,46 persen dibandingkan September 2019.
Ia menjelaskan garis kemiskinan dihitung berdasarkan nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan di mana sumbangsi terbesar garis kemiskinan di NTT pada September 2020 berasal dari makanan sebesar 78,24 persen.
Baca juga: BPS sebut defisit neraca perdagangan NTT menurun tiga tahun berturut-turut
Darwis menyebutkan komoditi beras memberi sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan makanan yaitu 24,26 persen di wilayah perkotaan dan 25 persen di pedesaan.
Baca juga: Penduduk usia produktif di NTT meningkat signifikan
Disusul komoditi rokok kretek filter menyumbang garis kemiskinan sebesar 6,72 persen di perkotaan dan 6,02 persen di pedesaan.
Sementara itu, komoditi bukan makanan yang menyumbang garis kemiskinan yaitu perumahan sebesar 8,61 persen di perkotaan dan 7,13 persen di perdesaan.
BPS: Penduduk miskin NTT meningkat jadi 1.173.530 orang
Garis kemiskinan dihitung berdasarkan nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan di mana sumbangsi terbesar garis kemiskinan di NTT pada September 2020 berasal dari makanan sebesar 78,24 persen