Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Timur Benediktus Polo Maing dalam sambutannya di Kupang, Senin (2/4), mengatakan Pawai Kemenangan Paskah harus menjadi momentum merefleksikan diri atas apa yang sudah dilakukan oleh Yesus yang rela wafat di Salib.
"Pawai ini harus memberikan makna tersendiri bagi kita dan menjadi momentum untuk merefleksikan diri atas apa yang sudah kita lakukan," katanya saat memberikan kata sambutan mewakili Gubernur NTT Frans Lebu Raya .
Pawai kemenangan Paskah ini lanjutnya tidak hanya diikuti oleh ratusan pemuda Kristen, namun juga sejumlah pemuda lintas agama lainnya mulai dari Pemuda Mesjid, Pemuda Hindu Dharma dan Budha juga turut meramaikan.
Ia mengatakan pawai Paskah yang diikuti kurang lebih 800 peserta dari total 75 rombongan itu harus memberikan makna tentang kebangkitan Yesus Kristus yang telah wafat dan bangkit kembali pada hari ketiga.
Baca juga: Pawai Paskah antaretnis tunjukkan keberagaman
"Bagi pemuda, pawai ini adalah momentum meningkatkan kualitas dan pembaharuan iman sehingga pemuda hadir sebagai agen perdamaian di tengah-tengah masyarakat," tambahnya.
Ben yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan NTT ini juga mengatakan bahwa momentum pawai Kemenangan Paskah 2018 ini juga mementum memperat hubungan antara satu umat beragama di NTT.
Apalagi NTT sendiri sudah dikenal lama sebagai provinsi yang indah toleransinya, sehingga perlu kesadaran bersama untuk menjaga gelar tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa kesempatan pawai kemanangan paskah dapat menjadi salah satu destinasi wisata di kota Kupang ibu kota provinsi NTT itu.
"Kalau di Flores Timur ada Prosesi Semana Santa. Tentunya kami pemerintah harapkan usai dari prosesi Semana Santa di Lanrantuka, wisatawan dapat singah di Kupang untuk menyaksikan pawai ini," harapnya.