Kupang (AntaraNews NTT) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang menyebutkan hujan deras yang terjadi di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur dalam dua hari terakhir ini akibat adanya pola tekanan rendah yang sedang tumbuh di utara Australia.
"NTT sedang memasuki masa peralihan sehingga memang ada hujan, tetapi hujan yang terjadi selama dua hari terakhir ini karena adanya pola tekanan rendah yang sedang tumbuh di utara Australia," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang Ota Welly Jenni Thalo di Kupang, Rabu (4/4).
Ia mengatakan pola tekanan rendah di utara Australia itulah yang memicu terjadi hujan pada beberapa wilayah NTT antara lain di daratan Pulau Timor, Sabu, Rote, dan Sumba.
Berdasarkan catatan BMKG, kata dia lagi, pada Selasa (3/4) siang terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga deras disertai petir dan angin kencang di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan dan Utara, Belu, Malaka, Rote, Sabu dan sekitarnya.
Baca juga: NTT diambang musim kemarau
Baca juga: BMKG: Waspadai puting beliung selama musim pancaroba
Dia menambahkan, saat ini sebagia besar daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur telah memasuki masa pancaroba atau masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.
Kondisi ini ditandai dengan udara terasa panas, arah angin tidak teratur, dan kadang turun hujan yang terjadi dalam waktu singkat dan sangat lebat (hujan sporadis), disertai angin kencang dan petir.
Durasi hujan, kata dia, berlangsung antara 30 menit hingga 1 jam. Selama pancaroba, hujan tidak merata atau sifatnya lokal. Potensi hujan terjadi pada siang atau sore hari menjelang malam.
Ada tekanan rendah di utara Australia
Hujan deras yang terjadi di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur dalam dua hari terakhir ini akibat adanya pola tekanan rendah yang sedang tumbuh di utara Australia.