Kupang (ANTARA) - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan bahwa dalam rangka mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, izin pembangunan hotel berbintang empat dan lima di sekitar Labuan Bajo akan ditutup pada 2022.
"Izin pembangunan perhotelan di Labuan Bajo per Oktober 2022 akan ditutup dan ini khusus hotel bintang empat ke atas. Pembangunan hotel berbintang di wilayah itu dimoratorium hingga 2030," katanya kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (12/10).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan persiapan Labuan Bajo menjadi lokasi acara utara atau "main event" dan acara sampingan atau "side event" menyambut KTT G20.
Shana mengatakan bahwa penutupan pemberian izin ini dilakukan untuk melindungi "supply dan demand" perkembangan Labuan Bajo, sehingga menjadi pariwisata berkualitas dan beriklim sehat.
"Karena itu saat ini kita lagi percepat peningkatan investasi hotel bintang empat dan lima untuk mengisi minimal 2000 kamar layak," ujar dia.
Namun apabila izin tersebut dibuka kembali maka dalam waktu enam bulan investor harus segera mengajukan izin pembangunan hotel berbintang itu, jika tidak maka setelah enam bulan ijinnya akan dicabut kembali.
Baca juga: Badan Otorita dorong investasi pariwisata Labuan Bajo berwawasan lingkungan
Sesuai data per 17 September 2021 lalu, saat ini jumlah hotel bintang empat di Labuan Bajo ada tiga unit, kemudian hotel bintang lima ada dua unit, sementara hotel bintang tiga ada empat unit dan privat resort ada dua unit.
Baca juga: Shana Fatina sebut Kampung Kawa The Next Rising Star
Lebih lanjut kata dia walaupun dilarang izin pembangunan bagi hotel bintang empat keatas, pembangunan hotel bintang tiga kebawah tetap ada izinnnya namun dikelolah oleh Commuitas Basis Tourism (CBT) atau pengusaha lokal.
"Hal ini sesuai dengan kesepakatan bersama antara Pemprov NTT dan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat," ujar dia.