Pemprov NTT dorong pembangunan ekonomi dan sosial

id pembangunan ekonomi,kondisi ekonomi,NTT

Pemprov NTT dorong pembangunan ekonomi dan sosial

Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Ekonomi dan Pembangunan Marius Ardu Jelamu memberikan konferensi pers terkait situasi pembangunan dan ekonomi NTT di Aston Hotel Kupang, Rabu (13/10/2021). (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

...Memang kita sedang refocusing anggaran, tapi tetap penekanan pada pengembangan ekonomi dan sosial umumnya

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur terus mendorong pembangunan ekonomi dan sosial di seluruh daerah di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Pemprov NTT melakukan langkah konkret untuk menjaga stabilitas ekonomi kita," kata Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Ekonomi dan Pembangunan Marius Ardu Jelamu di Kupang, Rabu, (13/10).

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri konferensi pers dalam Ujian Kompetensi Wartawan yang diselenggarakan oleh Dewan Pers bersama PT Aksara Solopos dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Aston Hotel and Covention Center Kupang.

Marius menjelaskan langkah konkret yang telah diambil Pemprov yakni bersama pemerintah kabupaten/kota melalui APBD I dan APBD II menggelontorkan dana untuk pembangunan ekonomi, termasuk bersumber dari APBN.

Bantuan-bantuan sosial yang diberikan baik melalui skema APBN, APBD I, dan APBD II juga menjadi salah satu langkah pemerintah daerah mendorong pembangunan ekonomi.

Dia mengakui defisit APBN sendiri cukup besar, yakni berkisar tiga ratusan triliun yang akan berpengaruh pada transfer ke daerah.

Selain mendesain program pengembangan pertanian, kelautan, dan peternakan, dia berharap adanya daya tahan ekonomi dari masyarakat itu sendiri untuk pembangunan ekonomi lokal. 

Pemerintah mendorong kepala desa agar menggunakan dana desa untuk pengembangan ekonomi lokal, disamping program yang digelontorkan pemerintah melalui organisasi perangkat daerah. Pemanfaatan dana desa tersebut juga perlu mendapat kontrol dari para kepala daerah agar pemanfaatannya bisa berjalan baik.

Diharapkan pembukaan aktivitas masyarakat dapat menggerakkan pasar tradisional yang ada. Dengan demikian perputaran ekonomi dan koneksi desa-kota semakin bagus sehingga distribusi ekonomi berlangsung baik.

Meski ada desa yang terbatas dalam melakukan pengembangan ekonomi lokal, Marius mendorong semua pihak di desa untuk bersemangat dan bekerja sama membangun ekonomi lokal masing-masing.

Pemerintah telah kembali membuka sektor pariwisata melalui destinasi wisata.

Pembukaan pintu masuk juga telah kembali dilakukan di perbatasan Motaain Belu, Labuan Bajo, Maumere, dan Kupang. Pembukaan berbagai pintu masuk dapat menjadi angin segar bagi sektor pariwisata sehingga banyak wisatawan yang bisa datang ke NTT.

Pemerintah berupaya menyiapkan sarana dan prasarana yang ada agar kiranya pariwisata dapat kembali menggerakkan roda ekonomi dan membuka peluang di sektor lainnya.

Pemerintah juga akan membangun 77 ruas jalan provinsi pada tahun 2022 mendatang untuk menggerakkan pembangunan sosial ekonomi daerah.

"Memang kita sedang refocusing anggaran, tapi tetap penekanan pada pengembangan ekonomi dan sosial umumnya," tandas mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT ini.

Baca juga: BI mencatat transaksi pembayaran digital di NTT capai Rp18,74 miliar

Baca juga: Izin pembangunan hotel bintang empat-lima di Labuan Bajo akan ditutup pada 2022