Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui UPTD Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara Efata Kupang memberikan bantuan asistensi rehabilitasi sosial berbasis keluarga di Manggarai Timur, NTT.
"Bantuan asistensi ini merupakan wujud tanggung jawab dan amanah Undang-Undang Dasar tahun 1945 untuk melindungi segenap bangsa Indonesia," kata Bupati Manggarai Timur Agas Andreas melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Boni Hasudungan dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat, (22/10).
Penyerahan bantuan asistensi rehabilitasi sosial berbasis keluarga di Kabupaten Manggarai Timur berlangsung di aula Hotel Krisna di Kebur.
Bupati Agas dalam sambutannya yang dibacakan langsung oleh Sekda Boni mengatakan program rehabilitasi sosial merupakan salah satu program yang bersifat holistik, sistematik, dan terstandar untuk mencapai sasaran.
Dia melihat kaum disabilitas sering kali tidak mendapatkan perhatian dan dipandang sebelah mata dengan berbagai alasan baik budaya, sosial, dan ekonomi. Padahal stigma negatif tersebut sudah melanggar hak asasi manusia.
Oleh karena itu guna menjawab beragam keraguan tentang eksistensi kaum difabel, pemerintah pusat melalui Kemensos RI mengeluarkan edaran tentang Kegiatan Atensi Rehabilitasi Sosial yang termuat dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 16 Tahun 2020 tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial.
Selanjutnya, pemerintah daerah melalui dinas sosial setempat pun harus memastikan kegiatan tersebut terselenggara dengan baik demi memenuhi kebutuhan kaum difabel.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Manggarai Timur Mikael Jaur menyebut program bantuan dari Kemensos RI akan terus berlanjut. Bantuan tersebut tidak hanya ditujukan kepada kaum disabilitas tapi juga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Aligius Adit dari Balai Rehabilitasi Sosial Rungu Wicara Efata Kupang menambahkan bantuan yang diberikan yakni usaha mebel, usaha kios, kursi roda, alat bantu dengar, perlengkapan sekolah, laptop, dan keyboard.
Aligius berharap bantuan tersebut mampu merangsang perkembangan potensi bagi kaum disabilitas agar bisa mandiri dalam kehidupan sosial.
Baca juga: Kemensos fokuskan pemulihan pascabencana seroja di TTU
Baca juga: Kemensos bangun perpustakaan bagi anak-anak korban bencana Seroja