Palembang (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir memantau proses transformasi bisnis Badan Usaha Milik Negara yang beroperasi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan untuk memastikan sesuai dengan harapan.
Erick di Palembang, Sabtu (23/10) mengatakan, Kementerian BUMN menetapkan terdapat lima pondasi dalam proses transformasi BUMN ini yakni perbaikan korporasi dan pelayanan publik, fokus pada bisnis inti, inovasi berbasis digitalisasi, proses bisnis yang baik dan diawali dengan tranformasi sumber daya manusia.
“Saya ke Sumsel untuk mengecek apakah proses transformasi yang dilakukan di antaranya oleh PT Bukit Asam, Pusri dan Pertamina ini sudah sesuai,” kata Erick.
Ia mengatakan dalam proses pemantauan itu, Erick juga mengamati sejauh mana program-program BUMN yang bersifat pelayanan publik mampu dalam penciptaan lapangan kerja.
Beberapa program yang menjadi sorotannya yakni program Pertashop oleh Pertamina yang memberikan kesempatan kepada warga untuk memiliki usaha penjualan BBM.
Pertashop merupakan lembaga penyalur BBM, LPG, dan produk Pertamina lainnya yang resmi dan hadir dalam skala kecil, utamanya untuk masyarakat pedesaan yang belum tersedia SPBU.
“Dari 3.400 pertashop di seluruh Indonesia, di Sumsel sudah ada 220 unit. Jika tiap unit memperkerjakan 10 orang saja, artinya 2.200 orang tenaga kerja baru yang tercipta,” kata Erick.
Kemudian, ia juga memantau pelaksanaan Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) yang dijalankan oleh PT Pupuk Indonesia, yang mana dalam hal ini untuk Sumsel berada dalam kendali PT Pupuk Sriwidjaja.
Baca juga: Kedatangan Menteri BUMN disambut warga Badui Dalam
Dari total 50.000 hektare yang dialokasikan pemerintah untuk program ini, diketahui sebanyak 2.500 hektare berada di Sumsel. Petani distimulus untuk menggunakan pupuk nonsubsidi sembari dibantu Pusri berupa bibit tanaman dan dicarikan offtaker-nya (pembeli).
Kemudian, Erick juga mengawal proses transformasi bisnis dari PT Bukit Asam, yang mana saat ini menggarap energi baru terbarukan untuk melahirkan produk dimethyl ether (DME) dalam program hiliisasi batu bara.
Termasuk juga memastikan rencana konsolidasi BUMN di sektor penjualan semen, yang mana salah satunya berada di Sumsel yakni PT Semen Baturaja.
Dalam upaya transformasi itu, Erick menekan setiap BUMN tetap menjaga nilai dasar (core values) yang telah ditetapkan bersama sejak 1 Juli 2020, yakni AKHLAK, akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Baca juga: Erick Thohir sebut merger Pelindo realisasikan harapan besar Presiden
Melalui penerapan nilai dasar itu, ternyata di tengah pandemi, Kementerian BUMN yang membawahi 41 BUMN mampu mencapai kinerja positif meski sebagian besar terdampak keuangan.
Berkat upaya efisiensi dan fokus pada bisnis inti itu, BUMN juga mampu berkontribusi ke negara senilai Rp377 triliun melalui pajak, dividen, dan bagi hasil.
Capaian positif lainnya dapat dilihat dari kenaikan laba hingga 365 persen atau pada semester I 2020 hanya mencapai Rp6 triliun, sementara pada periode yang sama tahun 2021 mampu meraup Rp26 triliun.
“Berdasarkan penilaian Komite ASN, Kementerian BUMN merupakan salah satu kementerian yang sukses dalam transformasi SDM. Ini harus dijaga terus dan jangan jumawa,” kata Erick.
Menteri BUMN pantau transformasi BUMN di Sumatera Selatan
Saya ke Sumsel untuk mengecek apakah proses transformasi yang dilakukan di antaranya oleh PT Bukit Asam, Pusri dan Pertamina ini sudah sesuai