Pilkada NTT - Frans harapkan Emelia lanjutkan kepemimpinannya
"Memang masih ada hal-hal baik yang belum sempat dilakukan. Kita akan terus berjuang. Mudah-mudahan perjuangan dan kepemimpinan ini akan dilanjutkan oleh Emelia Nomleni," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengharapkan agar calon wakil Gubernur NTT Emilia Julia Nomleni dapat melanjutkan kepemimpinannya yang telah ia bangun selama 10 tahun terakhir.
"Memang masih ada hal-hal baik yang belum sempat dilakukan. Kita akan terus berjuang. Mudah-mudahan perjuangan dan kepemimpinan ini akan dilanjutkan oleh Emelia Nomleni," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu (26/5).
Frans Lebu Raya yang juga Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018 itu sudah banyak melakukan hal positif dalam membangun NTT melalui program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM) yang telah menjangkau seluruh desa di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Ia mengaku bahwa sebagai gubernur dua periode, Frans mengakui betul kondisi NTT serta sumber daya manusianya. "Saya cukup mengetahui kemampuan dan ketenangan sikap ibu Nomleni. Dia orang yang bisa berkomunikasi dengan semua orang, dan bisa memecahkan masalah dengan kepala dingin," katanya.
Frans mengaku selama 10 tahun memimpin NTT, ia selalu berusaha mengedepankan cinta kasih dalam membangun masyarakat daerah ini. "Saya menyadari betul bagaimana situasi politik yang dihadapi ibu Nomleni saat ini. Meski tanpa didampingi calon gubernur, ibu Nomleni mampu berjuang untuk menang," katanya.
Frans Lebu berkisah, ada rasa optimis yang selalu muncul tatkala dirinya melakukan kunjungan ke mana-mana dan mengkampanyekan ibu Nomleni. "Walaupun dia seorang diri, saya optimistis rakyat NTT tak akan melupakannya," katanya menegaskan.
Baca juga: Gubernur NTT kumpulkan 287 camat
Cegah trafficking
Secara terpisah ibu Nomleni ketika dihubungi terkait dengan human trafficking mengatakan ia akan menyiapkan bantuan modal bagi perempuan NTT guna mencegah kasus perdagangan orang (human trafficking) di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Bisa dibilang penyumbang terbesar kasus perdagangan orang di NTT adalah kaum wanita yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan. Upaya untuk mencegahnya yakni dengan memberikan bantuan modal usaha kepada kaum wanita setempat," ujarnya.
Bantuan modal usaha ini dilukiskannya sebagai penjabaran dari program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM) yang sudah berjalan 10 tahun selama masa kepemimpinan Frans Lebu Raya sebagai Gubernur NTT.
"Jika sebelumnya setiap desa hanya mendapat alokasi dana Rp250 juta, mungkin akan kita naikkan menjadi Rp500 juta per desa. Saya percaya, jika penguatan-penguatan modal ini disiapkan pemerintah dan dikelola masyarakat, kasus human trafficking akan berkurang," jelasnya.
Untuk itu, ibu Nomleni yakin, jika pemerintah menyiapkan modal usaha, keinginan masyarakat mencari kerja ke luar daerah akan berkurang, dan kasus human trafficking di TTS bisa teratasi.
Baca juga: Pilkada - Gubernur minta bupati se-NTT pastikan warganya memilih
"Memang masih ada hal-hal baik yang belum sempat dilakukan. Kita akan terus berjuang. Mudah-mudahan perjuangan dan kepemimpinan ini akan dilanjutkan oleh Emelia Nomleni," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu (26/5).
Frans Lebu Raya yang juga Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018 itu sudah banyak melakukan hal positif dalam membangun NTT melalui program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM) yang telah menjangkau seluruh desa di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Ia mengaku bahwa sebagai gubernur dua periode, Frans mengakui betul kondisi NTT serta sumber daya manusianya. "Saya cukup mengetahui kemampuan dan ketenangan sikap ibu Nomleni. Dia orang yang bisa berkomunikasi dengan semua orang, dan bisa memecahkan masalah dengan kepala dingin," katanya.
Frans mengaku selama 10 tahun memimpin NTT, ia selalu berusaha mengedepankan cinta kasih dalam membangun masyarakat daerah ini. "Saya menyadari betul bagaimana situasi politik yang dihadapi ibu Nomleni saat ini. Meski tanpa didampingi calon gubernur, ibu Nomleni mampu berjuang untuk menang," katanya.
Frans Lebu berkisah, ada rasa optimis yang selalu muncul tatkala dirinya melakukan kunjungan ke mana-mana dan mengkampanyekan ibu Nomleni. "Walaupun dia seorang diri, saya optimistis rakyat NTT tak akan melupakannya," katanya menegaskan.
Baca juga: Gubernur NTT kumpulkan 287 camat
Cegah trafficking
Secara terpisah ibu Nomleni ketika dihubungi terkait dengan human trafficking mengatakan ia akan menyiapkan bantuan modal bagi perempuan NTT guna mencegah kasus perdagangan orang (human trafficking) di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Bisa dibilang penyumbang terbesar kasus perdagangan orang di NTT adalah kaum wanita yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan. Upaya untuk mencegahnya yakni dengan memberikan bantuan modal usaha kepada kaum wanita setempat," ujarnya.
Bantuan modal usaha ini dilukiskannya sebagai penjabaran dari program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM) yang sudah berjalan 10 tahun selama masa kepemimpinan Frans Lebu Raya sebagai Gubernur NTT.
"Jika sebelumnya setiap desa hanya mendapat alokasi dana Rp250 juta, mungkin akan kita naikkan menjadi Rp500 juta per desa. Saya percaya, jika penguatan-penguatan modal ini disiapkan pemerintah dan dikelola masyarakat, kasus human trafficking akan berkurang," jelasnya.
Untuk itu, ibu Nomleni yakin, jika pemerintah menyiapkan modal usaha, keinginan masyarakat mencari kerja ke luar daerah akan berkurang, dan kasus human trafficking di TTS bisa teratasi.
Baca juga: Pilkada - Gubernur minta bupati se-NTT pastikan warganya memilih