Kupang (ANTARA) - Stasiun Geofisika Kupang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 663 kali peristiwa gempa bumi susulan terjadi setelah gempa utama di Laut Flores dengan magnitudo 7,4 pada 14 Desember 2021.
"Hingga Jumat (17/12) pukul 16.00 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya 663 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan 3 kejadian gempa bumi dirasakan," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (17/12).
Ia menjelaskan gempa susulan yang masih terjadi merupakan bentuk peluruhan energi dari gempa bumi sehingga memiliki kekuatan yang semakin kecil dengan frekuensi kejadian yang lebih rendah dari waktu ke waktu.
BMKG mencatat pada hari pertama setelah gempa magnitudo 7,5 di Laut Flores, terjadi 265 kejadian gempa susulan, selanjutnya hari ke-2 tercatat 230 kejadian, hari ke-3 145 kejadian, dan hari ke-4 23 kejadian.
"Kejadian gempa bumi susulan ini terus mengalami penurunan jumlah, frekuensi dan kekuatan gempa," katanya.
Margiono mengimbau masyarakat di NTT agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait gempa bumi dan dampaknya.
Ia mengatakan hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memberi kepastian waktu dan lokasi kejadian gempa bumi sehingga masyarakat perlu lebih cermat dalam menyikapi informasi.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," katanya.
Baca juga: Bank Mandiri bantu perlengkapan- makanan bagi pengungsi di Sikka
Baca juga: Gedung RS di Larantuka retak akibat gempa
BMKG catat 663 gempa susulan setelah gempa di Laut Flores
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi