Pemkab Sikka keluarkan imbauan kewaspadaan dini DBD

id dbd,demam berdarah,sikka,NTT

Pemkab Sikka keluarkan imbauan kewaspadaan dini DBD

Sekretaris Dinas Kesehatan Sikka dr Clara Yosefina Francis (ANTARA/Ho-Citos Natun)

Para kepala puskesmas berkoordinasi dengan camat, kepala desa/lurah untuk pembasmian jentik nyamuk rutin dan menindaklanjuti instruksi bupati terkait kewaspadaan DBD yang sudah dikirim ke kecamatan, kelurahan/desan
Labuan Bajo, Manggarai Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Kesehatan Sikka mengeluarkan surat imbauan kewaspadaan dini terhadap wabah demam berdarah dengue (DBD) kepada kepala puskesmas se-Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

"Para kepala puskesmas berkoordinasi dengan camat, kepala desa/lurah untuk pembasmian jentik nyamuk rutin dan menindaklanjuti instruksi bupati terkait kewaspadaan DBD yang sudah dikirim ke kecamatan, kelurahan/desa," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Sikka dr Clara Yosefina Francis ketika dihubungi ANTARA dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis (13/1).

Dalam surat imbauan tersebut, setiap kasus demam berdarah harus diwaspadai sebagai DBD sehingga puskesmas harus melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan kegiatan pembasmian jentik serta melaporkan kegiatan tersebut ke dinas kesehatan dalam waktu 2x24 jam.

Baca juga: Seorang balita di Sikka meninggal karena terserang DBD

Selanjutnya, memantau semua pasien demam terutama anak-anak yang berkunjung ke rumah sakit, klinik maupun dokter praktek swasta agar perkembangan pasien berada dalam pantauan puskesmas.

Berikutnya, puskesmas juga harus melakukan promosi dan edukasi serta membacakan imbauan Bupati Sikka tentang kewaspadaan dini DBD di tempat umum dan mimbar agama.

Baca juga: Manggarai Barat aktifkan penyemprotan cegah peningkatan DBD

Evaluasi rutin harus dilakukan baik terhadap kegiatan dari peran sahabat sehat dan tim gerak cepat penaggulangan DBD di wilayah masing-masing.

Puskemas diminta juga untuk melakukan koordinasi dengan kepala sekolah di wilayah masing-masing untuk kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di wilayah sekolah.

Selain imbauan kepada kepala puskesmas, Clara juga menyerukan agar masyarakat menjaga perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari lingkungan masing-masing.

Masyarakat harus waspada DBD karena secara epidemiologi terjadi peningkatan kasus dalam periode yang sama dari tahun 2021 ke tahun 2022.

Dia menyebut angka kasus positif DBD pada Januari 2021 sebanyak 31 kasus, naik menjadi 40 kasus pada minggu kedua bulan Januari 2022.

Dia menegaskan agar anggota keluarga yang mengalami gejala panas pada tubuhnya untuk sesegera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan yang ada guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.