Kupang (AntaraNews NTT) - Harga ikan segar di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur terus meroket akibat angin kencang disertai gelombang tinggi yang menyebabkan nelayan sulit melaut.
Ama Rohi, salah seorang pedagang ikan di Pasar Oeba Kupang, Minggu (1/7), mengatakan harga ikan saat ini mengalami kenaikan pada kisaran antara 30-50 persen, akibat minimnya pasokan ikan dari para nelayan setempat.
"Ikan sardin yang biasanya dijual Rp5,000/kumpul sekarang Rp10.000/kumpul, ikan ekor kuning, cakalang ukuran sedang dari biasanya Rp50.000/ekor, kini melonjak naik menjadi Rp100.000/ekor sampai Rp125.000/ekor," kata Ama.
Ikan jenis ekor kuning dan cakalang, umumnya didatangkan dari Pulau Flores dalam kondisi yang sudah tidak segar lagi, namun harganya tetap meroket karena stoknya sangat terbatas.
"Rata-rata semua jenis ikan segar mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan sejak wilayah perairan Kupang dilanda angin kencang hingga memicu terjadinya gelombang tinggi," katanya.
Baca juga: Ikan Tuna-Cakalang jadi primadona ekspor NTT
Ia mengatakan para nelayan di Kupang sudah hampir tiga pekan, belum bisa melaut karena wilayah perairan setempat masih terus dilanda gelombang dan angin kencang.
Hal senada juga dikatakan Umar, nelayan asal Kelurahan Namosain, Kota Kupang. "Kenaikan harga ikan saat ini, seperti cakalang, tongkol dan ekor kuning, tidak bisa dihindari karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat," katanya.
Menurut dia, harga ikan segar saat ini terus meroket, namun permintaan konsumen masih tetap saja tinggi. "Para konsumen masih tetap saja membeli ikan meski harganya mahal," katanya.
Baca juga: Hasil tangkapan nelayan cakalang Kupang berkurang