Kupang (AntaraNews NTT) - Tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) satu harga segera beroperasi di dua daerah di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Agustus 2018.
"Satu SPBU satu harga sudah beroperasi di Atambua, Kabupaten Belu. tiga SPBU satu harga lagi akan segera dioperasikan," kata Area Manager Comunication dan Relation PT Pertamina Jawa Timur, Bali, Nusa Tengggara, Rifki Rakhman Yusuf kepada Antara di Kupang, Sabtu (18/8).
Dia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan seputar implementasi BBM satu harga pada daerah terdepan, terbelakang dan tertinggal (3T) di provinsi yang berbatasan dengan dua negara tetangga yakni Timor Leste dan Autsralia ini.
Tiga SPBU satu harga yang akan dioperasikan pada Agustus ini adalah dua di Kabupaten Sabu Raijua dan Borong di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores.
"Nanti ada satu SPBU satu harga di Sabu dan satu lagi di Raijua," katanya menjelaskan.
Selain tiga SPBU satu harga yang siap dioperasikan, saat ini sedang dibangun pula empat SBPU satu harga yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir 2018 ini.
Baca juga: Perbanyak SPBU untuk mendukung BBM satu harga
Ke-empat SBPU satu harga itu adalah satu di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Iteng dan Pocoranaka di Kabupaten Manggarai Timur dan satu SPBU satu harga di Ende, Kabupaten Ende di Pulau Flores.
Branch Manager Marketing PT Pertamina (Persero) NTT, Mardian secara terpisah menjelaskan, stok semua jenis bahan bakar minyak di NTT, terbilang cukup aman untuk beberapa bulan ke depan.
"Secara keseluruhan, stok BBM masih dalam posisi aman. Kami punya delapan depot Pertamina yang tersebar di pulau-pulau besar seperti Flores, Sumba dan Pulau Timor," kata Mardian.
Menurut dia, ketersediaan stok BBM di daerah-daerah kepulaun seperti NTT, memang sangat tergantung pada kapal yang mengangkut BBM. "Jika kapal terlambat atau tidak mendapatkan izin berlayar karena faktor cuaca, maka stok BBM bisa jadi terganggu," katanya.
Baca juga: Stok BBM di NTT aman