Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan akses jalan menuju Danau Weekuri di Desa Kalenarogo, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, segera dibangun.
"Saya sudah berdiskusi dengan Pak Bupati Sumba Barat Daya dan pihaknya segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan akses jalan menuju objek wisata tersebut," kata Marius di Kupang, Kamis (30/8).
Jalan menuju objek wisata Danau Weekuri di Sumba Barat Daya, masih sangat memprihatinkan karena belum diaspal sehingga memunculkan debu yang sangat tebal saat melintas di kawasan tersebut.
Ia mengatakan, destinasi wisata Weekuri sangat indah dan belakangan ini mulai marak menjadi sasaran kunjungan wisatawan yang datang ke Sumba Barat Daya.
Dijelaskannya, keindahan alam Weekuri berupa danau yang jernih dikelilingi batu-batu cantik menjadi pesona utama yang menarik minat setiap pengunjung.
Baca juga: Artikel - Keajaiban alam Danau Weekuri
"Hanya saja akses jalan menuju ke objek wisata tersebut masih sangat memprihatinkan. Kami berharap rencana pembangunan jalan yang disiapkan pemerintah daerah setempat secepatnya direalisasikan," katanya.
Marius mengatakan, Pulau Sumba memiliki banyak destinasi wisata yang indah dan beragam dari wisata alam di darat, laut dan pantai, serta budaya, namun infrastruktur jalan menuju objek wisata tersebut masih sangat terbatas.
Ia juga mencontohkan masih sulitnya akses jalan menuju destinasi wisata Pantai Mananga Aba di Sumba Barat Daya.
"Kemudian juga jalan menuju kampung-kampung adat serta destinasi megalitikum yang menyebar di Pulau Sumba yang masih sulit dijangkau," katanya.
Ia berharap, pemerintah daerah se-Pulau Sumba yang terdiri dari empat kabupaten?memberikan skala prioritas pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air di daerah wisata yang mulai dikenal publik.
"Memang dimaklumi bahwa anggaran di daerah terbatas, tapi paling tidak pemerintah dapat memberi prioritas pada pembangunan akses jalan menuju objek-objek wisata tersebut," demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: Pemerintah tidak alokasikan dana khusus ke obyek wisata
